Jawa Pos

Ribuan Pelanggar Ditilang, Kecelakaan Berkurang

Sehari, 3.600 Pengendara Antre Bayar Denda

-

GRESIK – Operasi lalu lintas berdampak langsung terhadap kuantitas kecelakaan lalu lintas (laka lantas). Itu terbukti. Sejak Satlantas Polres Gresik menggeber razia setiap hari, angka kecelakaan turun drastis. Jumlah pelanggar justru mencapai 3.600 orang.

Ribuan pelanggar lalu lintas itu harus membayar denda di kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik kemarin (23/2). Rata-rata ditilang karena tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM). Denda maksimal seharusnya Rp 1 juta. Oleh pengadilan, denda diputuskan Rp 80 ribu untuk pengendara roda dua dan Rp 120 ribu untuk pengendara roda empat.

Itu pun harus antre sangat lama. Bayangkan, pukul 08.00 saja, nomor antrean sudah 1.144. Mereka pun ngomel-ngomel. ”Kesuwen. Tak tinggal ngopi ae,” ujar Sokib, pelanggar aturan lalu lintas asal Duduksampe­yan. Lelaki 60 tahun itu mengaku kena tilang karena masa berlaku SIM-nya sudah habis. Mengapa tidak segera memperpanj­ang? ”Sibuk bekerja,” tutur kakek berambut panjang tersebut.

Hal senada diungkapka­n Rohman. Warga Lamongan itu juga mengaku datang pagi-pagi sekali. Harapannya, dapat nomor awal .” Ternyata nomor 874,” ucapnya. Pemuda 24 tahun tersebut ditilang polisi karena belum mempunyai SIM.

Panjangnya antrean pembayar denda denda tilang itu merupakan hasil operasi gencar satlantas. Selama Februari, setiap hari ada operasi. ”Tidak pernah libur. Minggu pun tetap operasi,” ujar Kasatlanta­s AKP Wikha Ardilestan­to.

Wikha mempunyai alasan kuat. Razia setiap hari tersebut bertujuan menekan angka kecelakaan. Sebab, jumlah korban laka lantas meningkat dalam Desember 2017 hingga Januari 2018. Total, ada 39 kasus.

Siapa pelaku dan korbannya? Wikha memastikan rata-rata adalah pengendara yang tidak memiliki SIM. Mereka belum mahir berkendara, tapi sudah berani berkeliara­n di jalan raya. Setelah kena tilang, para pelanggar itu pikir-pikir lagi. Pengendara semakin tertib.

Dampak positifnya, jumlah laka lantas menurun. Pada Februari, tercatat ada 22 kejadian. ”Turun sekitar 44 persen,” kata Wikha.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia