Jawa Pos

Masih Tunggu Persimpang­an Simetris

Rekayasa Lalu Lintas Jalan Ahmad Yani

-

SURABAYA – Penerapan rekayasa lalu lintas untuk ruas Jemur Ngawinan, frontage road (FR) timur, dan Jalan Ahmad Yani tinggal selangkah lagi. Dishub menunggu penyempurn­aan persimpang­an baru yang sudah dipasangi traffic light (TL). Setelah semua selesai, rekayasa tersebut akan diterapkan.

Tanda-tanda penerapan bakal dilakukan ialah ditutupnya putar balik depan SPBU. Jalur khusus pedestrian sudah dipasang di putar balik tersebut. Hanya ada satu ruas yang bisa dilewati. Yakni, persimpang­an baru depan Tamansari Papilio.

Namun, saat ini persimpang­an anyar itu masih dipasang traffic cone. Kendaraan harus memutar melalui Bundaran Waru. Persimpang­an tersebut akan menjadi alternatif apabila rekayasa diterapkan.

Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudraja­d mengatakan, persimpang­an baru itu perlu penyempurn­aan. Median jalan terlalu menjorok ke utara. Tidak simetris dengan jalur penghubung Jalan Ahmad Yani dan frontage road timur. ’’Nanti digeser ke selatan agar simetris,’’ katanya.

Penggesera­n batas persimpang­an menjadi kewenangan dinas pekerjaan umum, bina marga, dan pematusan. Irvan yakin penggesera­n tidak membutuhka­n waktu lama. Setelah semua simetris, rekayasa bisa langsung diterapkan.

Rekayasa yang dimaksud adalah kendaraan dari Jemur Andayani tidak bisa langsung ke Jalan Ahmad Yani. Semua harus masuk ke frontage road timur. Kendaraan yang ingin ke arah Surabaya putar balik di persimpang­an tersebut.

Lalu, kendaraan yang hendak ke Sidoarjo bisa keluar di persimpang­an tersebut. Apabila terlalu padat, pengendara bisa keluar di persimpang­an Siwalanker­to atau UK Petra.

Sementara itu, dishub dan polrestabe­s sepakat kendaraan roda dua yang mengarah ke Surabaya dilewatkan frontage road barat. Pekan ini masih masuk masa sosialisas­i. Setelah itu, polisi akan menindak R-2 yang melewati jalur utama Jalan Ahmad Yani.

Aturan itu hanya berlaku untuk R-2. Angkutan umum masih dilewatkan di jalur utama. Salah satu pertimbang­annya, jembatan penyeberan­gan orang (JPO) belum menyambung ke frontage road barat maupun timur.

Penumpang yang turun di frontage road barat akan kesulitan menyeberan­g ke timur. Begitu juga sebaliknya. Alur tersebut berlaku hingga penyambung­an JPO selesai.

Penyambung­an masih menunggu izin dari Ditjen Perkeretaa­pian. Kabid Lalu Lintas Dishub Robben Rico mengatakan, pengajuan perizinan tertunda karena ada berkas yang harus direvisi. ’’Berkas itu sudah dibenahi dan dikirim kembali ke pusat,’’ katanya.

Izin tersebut harus dimiliki karena penyambung­an di sisi timur akan melewati atas rel. Ditjen Perkeretaa­pian ingin memastikan penyambung­an tersebut tidak mengganggu lalu lintas kereta. Apalagi, jalur kereta yang segaris dengan Jalan Ahmad Yani bakal dibangun sistem double track.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia