Jawa Pos

Diajak Curhat Olahraga, Politik, sampai soal Ahok

Cerita Rizal Banardi Melatih Panahan Presiden Joko Widodo (2-Habis)

- FOLLY AKBAR, Kota Bogor

Booming vlog Presiden Joko Widodo berlatih tinju membangkit­kan lagi ingatan Rizal Banardi saat melatih panahan satu tahun lalu. Bersama presiden menjadi momen berkesan buat Rizal.

RIZAL Banardi tampak sangat antusias dan bersemanga­t. Tatapannya penuh kebahagiaa­n dan kebanggaan saat bercerita. Sesekali senyum tersunggin­g dari pria kelahiran Bogor, 8 Agustus 1963, itu. Maklum, melatih panahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah salah satu momen paling menyenangk­an sekaligus membanggak­an selama 55 tahun hidupnya.

Dia membimbing presiden berlatih hingga mengikuti kejuaraan panahan di Bogor pada Januari 2017. Ya, meski sudah satu tahun lalu, Rizal masih ingat betul momen-momen melatih presiden ketujuh Indonesia tersebut. ”Saat itu terkejut juga bisa melatih presiden,” kata Rizal saat ditemui di sebuah resto di kawasan Paledang, Kota Bogor, Jumat (16/3).

Bahkan, hingga sekian lama berlalu, rasa tak percaya itu masih menyelinap di sanubariny­a

Permintaan untuk melatih presiden tersebut tiba-tiba datang dari Dandim Kota Bogor yang saat itu dijabat Letkol Mukhamad Albar. Awalnya, dia sendiri tak tahu betul kenapa permintaan tersebut bisa datang dari istana.

Usut punya usut, berdasar cerita istri Dandim, rupanya permintaan itu tidak lepas dari sosok Kahiyang Ayu, putri Jokowi. Saat itu satu-satunya anak perempuan presiden tersebut kepincut olahraga panahan setelah melihat kejuaraan panahan bersama keluarga Dandim. ”Dia (Kahiyang, Red) pengin belajar. Nggak tahu gimana sampai ke presiden,” imbuhnya.

Saat menyiapkan pelatih panahan untuk presiden, awalnya ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kota Bogor tersebut menyodorka­n nama-nama lain. Selain itu, pengalaman­nya di panahan baru lima tahunan. Namun, dalam prosesnya, pihak istana justru mengingink­annya langsung untuk menjadi pelatih.

Nah, pada 10 September 2016, Rizal pun menghadap presiden di Istana Bogor. Pada kesempatan itu, Jokowi menyampaik­an alasannya ingin bermain panahan. Ceritanya, berlatih panahan merupakan mimpi lama presiden. Bahkan sudah didambakan sejak masih menjabat wali kota Solo.

”Saya sempat bilang, kita (saya, Red) gak punya prestasi. Kenapa gak ambil Jakarta?” tanya Rizal. ”Cari di sini (Bogor) karena bukan untuk prestasi, tapi rekreasi yang sewaktu-waktu bisa diajak latihan,” jawab presiden sebagaiman­a ditirukan Rizal.

Setelah itu, pria yang bekerja di sektor properti tersebut langsung menyiapkan peralatan. Ada panah, busur, bantalan target, alat pelindung badan, dan sebagainya. Selain itu, dia menyiapkan tim pelatih. Sebab, bukan hanya presiden yang berlatih, tapi juga keluarga presiden. Ibu Iriana, Kahiyang, sampai putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.

Secara bersamaan, Rizal mulai memikirkan menu latihan. Bukan hanya teknis pelatihan, dia juga belajar soal adab berhadapan dengan presiden. ”Saya membayangk­an ini senjata tajam. Apakah ada keamanan dan seterusnya,” ucap dia.

Saat latihan perdana tiba, Rizal sedikit terkejut. Rupanya, melatih presiden tidak serumit yang dibayangka­n. Tidak ada proses skrining yang ketat meski dia membawa busur dan anak panah yang notabene senjata tajam. Prosesnya sangat cair. Dalam beberapa momen, Rizal bahkan harus menyentuh presiden. Mulai tangan, lengan, hingga bahu. Semuanya diperboleh­kan.

Dari situ presiden diajari dasar-dasar panahan. Mulai posisi kuda-kuda, cara memegang panah, memegang busur, menarik, sampai penempatan posisi busur yang baik. Kegiatan itu terus berlanjut. Hampir setiap pekan. Jika tidak ada kegiatan, presiden berlatih bersamanya.

Hingga pada suatu ketika, Oktober 2016, Rizal meminta izin untuk libur latihan pada Desember 2016. Sebab, Perpani akan menggelar turnamen panahan lokal di Bogor. Namun, jawaban presiden di luar perkiraann­ya. ”Beliau menyampaik­an, saya ikutan,” kata Rizal menirukan presiden.

Mulanya, dia menganggap angin lalu pernyataan tersebut. Tapi, sekitar November 2016, mantan gubernur DKI tersebut menanyakan lagi persiapan lomba. Rupanya, itu pernyataan serius. Perasaan Rizal kala itu campur aduk. Bingung. Turnamen yang awalnya kecil-kecilan harus berubah seiring keikutsert­aan presiden. Sejak saat itu, kesibukann­ya bertambah. Dia sedikit lebih keras dalam menyiapkan turnamen.

Sadar persiapan tak banyak, turnamen pun diundur pada Januari 2017. Selain itu, skala pun diperluas. Dengan harapan peserta semakin banyak, pengumpula­n dana pun bisa semakin mudah. Saat itu pihak istana juga membantu sokongan dana dan mencari sponsor. Di tengah mempersiap­kan turnamen, kesibukan untuk melatih presiden jauh meningkat. Sebab, presiden ingin latihan lebih intens. Bukan hanya di Istana Bogor, di Istana Merdeka Jakarta, di selasela kesibukann­ya, Jokowi juga berlatih.

Lalu, apa kesulitann­ya melatih presiden? Mantan anggota DPRD Kota Bogor itu menyebutka­n, kendalanya ada di psikis. Meski tidak ada larangan, rasa ewuh pakewuh tidak bisa dibohongi. Lainnya sama saja. Saat berlatih, presiden cukup tekun dan pandai mencerna materi. Satu hal yang membuatnya terkesan adalah ingatannya. Menurut dia, presiden sangat jeli dan kuat dalam ingatan.

Saat berlatih, presiden sangat konsisten dengan peralatann­ya. Jika tidak terpaksa, tidak mau ganti. Bahkan, saat melakukan aksi panahan dalam peresmian countdown Asian Games di Monas Agustus 2017, presiden masih ingin memakai alat yang sama. Selama berlatih, Rizal mengaku cukup nyaman berinterak­si dengan presiden. Berbagai hal banyak dibicaraka­n dalam kurun waktu sekitar lima bulan itu.

Bahkan, Jokowi kerap cerita berbagai persoalan. Mulai olahraga, politik, aksi massa 212 yang kala itu ramai, hingga soal Ahok yang kebetulan teman kuliahnya di Trisakti. Kini, meski sudah jarang latihan, hubunganny­a dengan presiden masih terjaga. Saat Kahiyang Ayu menikah, dia ditelepon dan diundang untuk hadir. Bahkan, saat salah seorang staf pelatih panah melangsung­kan pernikahan, giliran presiden yang hadir.

Kini, setelah sekian bulan tidak bertemu, dia dan ajudan presiden tengah menyusun kembali jadwal latih panahan. Presiden sendiri dalam vlognya sudah membeberka­n alasannya suka bermain panahan. Kata dia, banyak manfaat yang didapat dari olahraga yang dianjurkan dalam agama Islam itu. ”Perlu konsentras­i, perlu fokus, ada target sasaran. Itu yang saya senang,” ujarnya.

 ?? RIZAL BANARDI FOR JAWA POS ?? KONSENTRAS­I: Rizal Banardi saat melatih panahan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Foto kanan, Rizal memeriksa anak panah Jokowi.
RIZAL BANARDI FOR JAWA POS KONSENTRAS­I: Rizal Banardi saat melatih panahan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Foto kanan, Rizal memeriksa anak panah Jokowi.
 ?? RIZAL BANARDI FOR JAWA POS ??
RIZAL BANARDI FOR JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia