Jawa Pos

Awalnya Diracuni, lalu Hobi Meracuni

Komunitas Cycling Pontianak, Terbesar di Kalimantan Barat

-

Iklim kekeluarga­an di Komunitas Cycling Pontianak sangat erat. Agar seseorang tertarik bersepeda, tak jarang anggota yang lebih dulu aktif sudi meminjami, sampai orang itu membeli sendiri. Tak heran, klub ini jadi yang terbesar di Kalimantan Barat.

CIKAL bakal lahirnya Komunitas Cycling Pontianak bermula pada 2000. Yakni, lewat klub sepeda MTB bernama TNT. Mereka rajin mengadakan touring ke beberapa daerah yang menantang. Tentu saja, yang namanya MTB, lokasi bersepedan­ya terletak di pegunungan. Juga wilayah yang berdebu dan berlumpur. Tak tahan dengan risiko kotor-kotoran, beberapa orang mulai mencoba road bike. ’’Awalnya kami sering balap kecil-kecilan dan pemenangny­a tentu yang memakai sepeda balap,’’ kenang Yefrizal Yasrul Gamal, salah seorang anggota TNT yang turut membidani berdirinya Komunitas Cycling Pontianak.

ANTUSIAS: Para cyclist dari Komunitas Cycling Pontianak ketika gowes di Jalan Arteri Supadio, Pontianak. Komunitas ini merupakan gabungan dari beberapa klub sepeda yang ada di ibu kota Kalimantan Barat tersebut. Awalnya komunitas ini lahir dari klub sepeda MTB bernama TNT.

Alhasil, banyak anggota TNT yang beralih dari MTB ke road bike. Ketika sudah mengganti jenis sepeda, klub ini punya agenda setiap Sabtu dan Minggu. Tetap mempertaha­nkan agenda rutin tersebut, lama-kelamaan anggota bertambah. Tidak hanya dari anggota TNT, cyclist dari klub-klub sepeda seperti Panther Cycling Club, Kalimato Cycling Team, GASS Team, dan Radiant Cycling Team turut bergabung dengan komunitas tersebut.

Para pejabat pemerintah Kalimantan Barat juga jatuh cinta pada olahraga ini. Mantan pembalap sepeda nasional Maruki Matsum juga tergabung dalam komunitas ini.

Rizal mengungkap­kan, sebagian besar anggota yang ikut dalam komunitas tersebut punya riwayat penyakit seperti asam urat, darah tinggi, obesitas, bahkan penyakit jantung. Tentu saja, mereka mengingink­an kesembuhan. Contohnya dirinya sendiri. Dulu, dia sempat kelebihan berat badan sehingga mengalami gangguan di bagian pernapasan. Salah seorang teman menganjurk­an diet sehat dengan berolahrag­a, yakni bersepeda. ’’Terasa manfaatnya besar bagi saya. Dari diracuni bersepeda, sekarang kami jadi meracuni orang lain untuk ikut bersepeda,” ujarnya.

Bukan hanya Rizal yang merasakan manfaat bersepeda bagi tubuh. Anggota lain juga demikian. Karena itu, tanpa dikomando, mereka sering kali menganjurk­an kerabat atau rekan kerja yang mengeluh sakit dan ingin sembuh agar bergabung dengan komunitas ini.

Biasanya, ketika berhasil merayu orang lain untuk bergabung dalam Komunitas Cycling Pontianak, Rizal dkk akan meminjami dulu sepeda balap mereka kepada orang tersebut. Ketika sudah bisa merasakan asyiknya sepeda, orang itu baru akan membeli sendiri sepedanya.

Sejak 2007, mulai banyak penggemar sepeda di Pontianak. Setiap Sabtu dan Minggu subuh, sekitar 75 hingga 100 orang akan berkumpul untuk bersepeda keliling Pontianak atau hanya dari Tugu Digulis ke arah Bandara Supadio. Karena rasa persaudara­an yang kuat, biasanya, setelah bersepeda, mereka memilih berkumpul di tiga titik yang bebas dipilih. Yaitu, Museum Kalimantan Barat, Warung Kopi Winny, atau Warung Kopi Asiang.

Tak hanya bersepeda untuk kesehatan, Komunitas Cycling Pontianak juga sering mengikuti tour balap sepeda.

Ketika akan mengikuti event balap sepeda, persiapan dilakukan tiga bulan sebelumnya. Mereka memilih rute ke luar kota untuk berlatih daya tahan. Beberapa rute yang dijadikan latihan adalah arah Jembatan Tayan, Singkawang, Sosok, bahkan Kuching. ’’Kalau mau tour, kami buat program latihan setiap Minggu ke rute yang berbedabed­a. Ada rute berat dan ringan,” timpal Syarif Imran yang juga pelopor berdirinya Komunitas Cycling Pontianak.

Tak hanya sebagai wadah bagi penghobi sepeda, Komunitas Cycling Pontianak juga mempunyai fokus mencari bibitbibit baru untuk dibina menjadi atlet balap sepeda profesiona­l.

’’Kami tak bisa hanya berbicara tentang komunitas, karena dari sini muncul ide-ide yang kemudian dieksekusi kawan-kawan. Jadi, di sini, tak hanya berbagi cerita dan tawa,” ucap Syawal Bandoreso, ketua umum Pengprov ISSI Kalimantan Barat.

 ?? TIMBUL MUJADI/PONTIANAK POST ??
TIMBUL MUJADI/PONTIANAK POST

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia