Jawa Pos

Buktikan Kemampuan dengan Empat Emas Plus Cetak Rekor

Dedeh Erawati, Pelari Masters Indonesia yang Masih Eksis

-

Setelah pensiun sebagai atlet pelatnas, pelari Dedeh Irawati tetap tak bisa jauh dari lintasan. Dia baru saja mendulang empat medali emas pada dua kejuaraan, di Toronto, Kanada, dan Landover, Maryland, AS, pekan lalu.

NURIS ANDI P., Jakarta

DI usianya yang memasuki 38 tahun, kondisi fisik Dedeh Erawati masih terjaga dengan baik. Maklum, peraih medali perunggu nomor lari gawang 100 meter putri pada Asian Championsh­ip 2009 itu masih intensif berlatih.

Dedeh masih berlatih bersama pelatihnya sejak masa remaja, Fahmy Fachrezzy. Sejak 2004, Dedeh digembleng Fahmy. Di pelatnas, posisi Dedeh sudah digantikan Emilia Nova, pemegang rekornas saptalomba.

Baru saja Dedeh mengikuti Canadian Masters Indoor Championsh­ips di Toronto pada 10–11 Maret 2018 dan USATF National Masters Indoor Championsh­ips di Landover, Maryland, Amerika Serikat, pada 16–18 Maret 2018.

DiToronto,Dedehmerai­hemaspadan­omor lari 60 meter dan lari gawang 60 meter. Di Landover, dia meraih dua emas pada nomor yang samadengan­diToronto.Diajugamem­ecahkan rekorlarig­awang60met­erdiCanadi­anMasters. Catatan waktunya 8,43 detik. Memecahkan rekor lama atas nama Sonia Levesque 11,28 detik yang dicetak tahun lalu.

Saat ini Dedeh masih tercatat sebagai pemegang gelar juara World Masters di dua nomor sekaligus, lari 100 meter dan lari 100 meter gawang. ’’Bagi saya, pertemuan dengan atlet-atlet hebat dari berbagai belahan dunia adalah ilmu dan energi,’’ kata ibunda Diva Renata Amelia Jayadi tersebut. Selain itu, tampil di level masters merupakan capaian tersendiri bagi Dedeh. Sebab, dia juga membawa panji-panji Merah Putih di ajang ’’veteran’’ tersebut.

Fahmy Fachrezzy menjadi sosok penting dalam kiprah Dedeh di dunia atletik. Sempat mengalami masa stagnan dalam karirnya, Dedeh dipertemuk­an dengan Fahmi pada 2004. Dari situ, beberapa gelar, termasuk rekornas lari gawang 100 meter putri, menjadi miliknya sejak 2012. Saat itu Dedeh memecahkan rekornas pada Taiwan Open dengan catatan terbaik 13,18 detik.

Sebagaiman­a mantan atlet yang lain, Dedeh berkesempa­tan menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Dinas Pemudan dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta. Dia pun harus membagi waktu dengan disiplin. Pukul 05.00 dia menuju kantornya di Jatinegara untuk mengisi presensi. Selanjutny­a, dia bergegas menuju Stadion Atletik Rawamangun untuk berlatih hingga pukul 09.00.

Setengah jam berikutnya, Dedeh sudah tiba kembali di kantor dan pulang pukul 16.30. Tidak berhenti di situ, Dedeh juga melahap latihan sesi sore di atas pukul 17.00.

Pelari kelahiran Sumedang itu juga memilih jalur yang berbeda dengan kebanyakan atlet lainnya. Dedeh cukup tekun menuntaska­n jenjang pendidikan hingga strata 2. Tentunya jurusan yang diambil linier dengan bidangnya, yakni olahraga.

’’Saya pernah seperti yang lainnya, mempunyai anggapan dan memaklumi bahwa seorang atlet yang sukses di lapangan biasanya kurang sukses di akademis, begitu juga sebaliknya,’’ bebernya. Kini Dedeh punya mimpi yang lain. Yakni, mengawal perjalanan anaknya, Diva Renata, 16, merajut mimpi di dunia atletik. Berbeda dengan Dedeh, Diva menekuni nomor lompat galah.

 ?? DEDEH ERAWATI FOR JAWA POS ?? BELUM HABIS: Dedeh Erawati menunjukka­n medali yang dia raih di kejuaraan masters di Toronto dan Landover.
DEDEH ERAWATI FOR JAWA POS BELUM HABIS: Dedeh Erawati menunjukka­n medali yang dia raih di kejuaraan masters di Toronto dan Landover.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia