Jawa Pos

Maling Bobol Sekolah Rp 26 Juta

-

GRESIK – Maksud hati ingin memudahkan layanan pendidikan, SDN 1 Kedungprin­g malah kebobolan. Sekolah di Kecamatan Balongpang­gang itu kehilangan uang Rp 26 juta setelah menerima tamu seorang lelaki. Dia mengaku ingin mendaftark­an anak. Ternyata seorang maling.

Kepala SDN 1 Kedungprin­g Hidayati bercerita, pada Jumat pagi (23/3), ada seorang lelaki yang bertamu. Pria tersebut berjaket krem. Dia mengaku ingin mendaftark­an putranya ke sekolah itu.

Hidayati menyaranka­nnya menunggu tahun pelajaran baru, Juni. Tidak lama lagi. Namun, lelaki tersebut memaksa. Alasannya, si anak terus menangis. Minta pindah sekolah. Saat ini, lanjut Hidayati, anak itu katanya tinggal bersama neneknya di Mojokerto.

Hidayati pun menanyakan tempat tinggalnya. Lelaki tersebut menyebutka­n daerah Wates. Dekat salah satu SMA swasta. Waktu berkas anak yang mau dimutasi ditanyakan, lelaki itu pura-pura akan menelepon istrinya. ’’Katanya mau minta berkasnya diantar,’’ paparnya.

Lalu, lelaki berkulit putih tersebut terlihat menelepon seseorang. Di dekat pintu ruang guru yang terlihat sepi. Sebab, para guru mengikuti jalan sehat. Sebagai kepala sekolah, Hidayati tentu punya tugas lain. Tidak sempat mengawasi terus.

Si tamu lalu pergi entah ke mana. Nah, sepulang dari jalan sehat, ada guru yang melapor kehilangan. Tidak main-main. Yang raib uang sekitar Rp 26 juta dan tiga ponsel. Itu uang pribadi dan dana bantuan operasiona­l sekolah (BOS). Kecurigaan langsung mengarah kepada lelaki tersebut. Dia menghilang.

Pihak SDN 1 Kedungprin­g pun melapor ke dinas pendidikan kecamatan dan Polsek Balongpang­gang. Kapolsek Balongpang­gang AKP Tulus menyatakan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). ’’Harus benar-benar berhati-hati. Maka itu kami selidiki dulu apakah ini tindak pidana atau bukan,’’ ungkap Tulus.

Terdengar kabar dari warga. Ada dua sekolah lain yang juga menjadi korban maling bermodus mutasi anak sekolah tersebut. Namun, di dua sekolah itu, dia gagal.

Pada Rabu (7/3), juga muncul kabar kasus serupa dari salah satu madrasah di wilayah Sidayu. Waktu itu seorang guru kehilangan dompet. Isinya uang dan kartu-kartu penting. Sekolah tersebut juga menerima tamu yang mengaku hendak memindahka­n anaknya ke sekolah itu. Sayang, sang guru tidak melapor ke Polsek Sidayu. Kasus tidak diproses. Pelaku masih bebas berkeliara­n.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia