Terinspirasi Putri Bangsawan
SURABAYA – Gaun-gaun paduan warna silver dan kecokelatan disandingkan di galeri kawasan Ngagel. Gaun-gaun pesta rancangan Djoko Sasongko tersebut terinspirasi dari gaya-gaya putri bangsawan. ”Dulu yang pakai kebaya itu bangsawan. Yang lain hanya pakai kain biasa,” ungkap Djoko.
Seri koleksi yang diberi nama Aristocrat tersebut banyak memadukan warna glamorous depth. ”Kami riset apa yang sedang disukai, lalu apa yang dibuat desainer luar negeri juga,” jelasnya. Dalam desainnya itu, dia menggunakan bahan-bahan brokat dan tule. ”Ini bahan wajib ya, lalu aku tambahkan duchess warna silver, krem, dan cokelat,” ujar pria penyuka rujak cingur tersebut.
Tak ingin hanya jadi kebaya biasa, ditambahkan pula bordiran. Penggunaan payet masih jadi kewajiban. ”Meskipun, untuk desain awal, payetnya belum dibuat penuh,” kata pria asal Surabaya itu. Dia memang menyisakan ruang untuk mengikuti kebutuhan kliennya. Desain awal bisa digunakan untuk datang ke pesta biasa. Tetapi, untuk digunakan pengantin, gaun tersebut masih harus ditambahi payet lagi agar tampak penuh dan mewah. Djoko juga menggunakan swarovski agar gaunnya semakin glamor.
Pada delapan gaun seri itu, dia membuat beberapa corak. ”Ada yang warnanya nabrak cokelat dengan silver. Ada yang senada satu warna saja,” ucapnya saat ditemui di kantornya. Itu tentu mengikuti selera sang klien. ”Beberapa pakai ekor panjang. Ada yang pendek. Satu juga dibuat ekornya sambungan, jadi bisa dilepas,” jelasnya.