Hemat Air Tanah, Cegah Jakarta Tenggelam
IMAM SANTOSO
Selain banjir, DKI Jakarta terancam tenggelam. Setiap tahun tinggi permukaan tanah di ibu kota mengalami penurunan (land subsidence). Pemicunya adalah penggunaan air tanah oleh warga Jakarta yang masih sangat tinggi. Berikut wawancara wartawan Jawa Pos ANDRA NUR OKTAVIANI dengan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Bagaimana penggunaan air tanah Jakarta sehingga begitu memengaruhi penurunan permukaan tanah?
Dari 10 sampai 12 juta warga Jakarta pada malam hari dan 20 juta di siang hari, sebanyak 40 persennya masih menggunakan air tanah. Penggunaan air tanah secara berlebihan itu berdampak langsung pada penurunan permukaan tanah. Permukaan tanah Jakarta bisa turun 5 hingga 11 cm setiap tahunnya. Dan itu tidak bisa dibiarkan.
Apa upaya yang dilakukan Kementerian PUPR untuk mengatasi defisit air bersih Jakarta ini?
Kami terus mengupayakan peningkatan pasokan air bagi warga ibu kota melalui sistem perpipaan dengan membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur dan SPAM Waduk Karian. SPAM Jatiluhur tahap I dengan kapasitas 4.000 liter per detik, SPAM Jatiluhur tahap II sebesar 5.000 liter per detik, dan SPAM Waduk Karian sebesar 3.200 liter per detik. Jatiluhur sudah dilakukan. Waduk Karian direncanakan selesai pada 2020.
Jadi, setelah 2020, Jakarta tidak akan defisit air bersih lagi dan tidak perlu menggunakan air tanah?
Setelah selesai pada 2020, kira-kira pada 2023 air sudah bisa didistribusikan dari Waduk Karian ke Jakarta. Dengan sudah bisa berjalannya SPAM Waduk Karian, harapannya penggunaan air tanah secara berlebihan di Jakarta bisa jauh dihentikan. Sehingga penurunan permukaan tanah Jakarta pun tidak lagi terjadi.
Jadi, pada 2023 di Jakarta sudah tidak ada penggunaan air tanah?
Kalau asumsinya jumlah penduduk pada 2023 masih sama dengan sekarang, kebutuhan semua warga bisa terpenuhi dengan SPAM. Tapi, kan akan ada penambahan jumlah penduduk terus. Ya, minimal beban air tanah Jakarta sudah jauh berkurang.
Antisipasi untuk terus bertambahnya kebutuhan air bersih Jakarta karena pertambahan penduduk apakah sudah disiapkan?
Kami juga sudah mencari lokasi bendungan lain untuk memenuhi kebutuhan air bersih Jakarta. Kemungkinan akan di wilayah Banten. Tapi, masih belum ditentukan lokasinya.