Jawa Pos

Jaringan Lapas Kendalikan 19,8 Kg Ganja

Pakai Sistem Kurir Putus

-

SURABAYA – Salah seorang narapidana di Lapas Kerobokan, Bali, disebut-sebut sebagai pengendali peredaran 19,8 kg ganja di Banyuwangi. Para kurir mengenalny­a dengan sebutan Pak Mat.

Hal tersebut diungkapka­n Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Bambang Budi Santoso saat rilis kemarin (28/3). Bambang menyebut peredaran narkoba yang dikendalik­an dari dalam lapas belum terputus. Pak Mat justru bisa mengendali­kan peredaran itu dengan rapi dan sistematis dari balik jeruji besi.

’’Coba tanya tersangka ini, benar kan yang merintahin kamu dari dalam Kerobokan?’’ tanyanya sambil menuding salah seorang tersangka yang ditangkap, Suki Abdul Halim. Dia mengangguk membenarka­n.

Jenderal bintang satu itu mengatakan, modus yang digunakan para bandar cepat berubah. Salah satunya dari bentuk pembungkus ganja. Yang berhasil diungkap awal Maret lalu berbentuk kotak dan dilapisi bubuk kopi. ’’Sekarang tanpa kopi, bentuknya lonjong kayak gini,’’ jelasnya.

Awalnya, jelas Bambang, petugas BNNP Jatim mendapat informasi intelijen tentang adanya pengiriman ganja dari Aceh ke Bali. Setelah ditelusuri, ternyata barang tersebut sudah berada di Banyuwangi. Rencananya, barang tersebut dikirim menuju Pulau Dewata, julukan Bali.

Polisi bergegas mencari sang kurir 23 Maret lalu. Ternyata, petugas mendapati kurir bernama Nurul Anwar Huda itu hendak menyerahka­n 12 kg ganja dalam kardus ke sebuah hotel.

Dia langsung ditangkap. Persis di depan sebuah swalayan di Jalan Jember, Rogojampi, Banyuwangi. Pria asal Sepanjang, Glenmore, Banyuwangi, itu segera diinteroga­si. Dia ternyata akan mengirim barang haram tersebut ke sebuah hotel.

Petugas memainkan strategi tangkap tangan. Barang bukti segera diamankan. Tapi, Nurul diminta mematuhi perintah atasannya untuk mengirim 14 bungkus ganja itu ke hotel.

Nurul berangkat, tapi dibuntuti dengan ketat. Target sasaran terpancing keluar. Suki Abdul Halim yang berada di lobi sebuah hotel di kawasan Gambiran, Banyuwangi, langsung ditangkap. Polisi mendapat tambahan barang bukti. Sebab, Suki membawa 9 bungkus ganja seberat 7,75 kg

Taktik serupa dilakukan lagi. Tapi, kali ini lokasinya di Rambi Kunci, Jember. Petugas menangkap Dedi Saptari Murdiantor­o. Dialah kurir terakhir yang hendak mengirimka­n 19,8 kg ganja tersebut ke Bali. Tepatnya menuju Denpasar.

Para kurir tersebut mengaku baru kali pertama mengirimka­n barang haram itu. Mereka dijanjikan uang Rp 5 juta. Bandar narkoba yang menguasai jaringan itu memang menggunaka­n sistem kurir putus. Artinya, mereka diperintah cukup dengan menggunaka­n telepon. Lalu, dikirim uang imbalan.

’’Nggak ada yang saling mengenal satu dengan yang lain,’’ ucap mantan kepala BNNP Papua itu.

 ?? GALIH COKRO/JAWA POS ?? TANGKAPAN BESAR: Petugas BNNP Jatim mengawal tiga tersangka; Suki Abdul Halim, Nurul Anwar Huda, dan Dedi Saptari Murdiantor­o; di kantor BNNP Jatim kemarin.
GALIH COKRO/JAWA POS TANGKAPAN BESAR: Petugas BNNP Jatim mengawal tiga tersangka; Suki Abdul Halim, Nurul Anwar Huda, dan Dedi Saptari Murdiantor­o; di kantor BNNP Jatim kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia