Magia Itu Masih Ada
MADRID – Ancaman pembunuhan diterima Sara Salamo dari fans Real Madrid menjelang laga Spanyol melawan Argentina. Sebagai kekasih, Isco pasti marah dan kecewa. Tapi, Isco melampiaskan amarahnya dengan cara positif. Dia mengamuk dengan melesakkan hat-trick ke gawang Argentina di Wanda Metropolitano, Madrid, kemarin.
Hat-trick pada menit ke-27, 52, dan 74 tersebut membuktikan bahwa magia
(magis) Isco masih ada.
Hat-trick itu sekaligus membantu La Furia Roja meraih kemenangan besar
6-1 (2-1). Tiga gol Spanyol lainnya dilesakkan Diego Costa (12’), Thiago (55’), dan Iago Aspas (73’). Argentina cuma bisa membalas melalui Nicolas Otamendi pada menit ke-39.
Bukan cuma hat-trickpertamanya
bagi Spanyol. T r i gol kemarin sekaligus memutus paceklik golnya di segala ajang selama dua bulan terakhir. Isco kali terakhir mencetak gol saat Real Madrid ditahan imbang Levante 2-2 pada 3 Februari lalu.
Sebagaimana dilansir Football Espana, Isco menyebut kunci keganasannya kemarin adalah pelatih Spanyol Julen Lopetegui. ’’Dia (Lopetegui) lebih memercayaiku. Tidak seperti pelatih Madrid (Zinedine Zidane, Red),’’ sebut Isco.
Isco merujuk tergerusnya kesempatan bermain bersama Real pada musim ini. Di La Liga, misalnya, Isco lebih sering dimainkan pelatih Zinedine Zidane sebagai pengganti dalam laga-laga big match. Beda halnya dengan Lopetegui yang menjadikannya langganan starter pada tiga laga uji coba di Spanyol. Mulai melawan Kosta Rika (11/11), Jerman (23/3), hingga Argentina kemarin WIB. ’’Karena itu, saya berani berkata bahwa timnas lebih penting (ketimbang Real). Ini seperti memberi saya nilai hidup. Jika saya tak starter lagi, itu tandanya saya harus menuntaskan semua kans di depan saya (di klub),’’ tutur Isco.
Dia ingin menjadikan hat-trick kemarin sebagai momentum bangkit. ’’Real memiliki banyak pemain hebat. Mungkin sayalah masalahnya. Yang bisa saya lakukan kerja lebih keras,’’ lanjutnya.
Lopetegui, secara terpisah, berharap Isco mempertahankan performa terbaiknya andaikan berhasrat mencapai Piala Dunia pertamanya. Satu yang mendasar antara Lopetegui dan Zidane, Isco dimainkan sebagai winger kiri di Spanyol. Posisi yang sudah disegel Cristiano Ronaldo di Real. ’’Saya bahkan tak perlu mencari apa yang baru darinya (Isco),’’ ungkap Lopetegui sebagaimana dikutip Sportskeeda.
Hanya, Lopetegui enggan berpolemik dengan Zidane. ’’Karena itu (strategi Real ataupun Zidane) bukan domain saya. Saya tak mau berselisih dengan siapa pun, karena saya cuma ingin dia (Isco) bahagia dengan kami dan terus mempertahankan euforianya,’’ tutur mantan pelatih FC Porto itu.
Bukan hanya Isco yang sukses membungkam kritik melempem di level klub. Paul Pogba pun melakukan hal serupa bersama tim nas Prancis. Pogba menuntaskan paceklik golnya dik lubatau tim nas sejak November silam. Dia melakukannya lewat dire ctfreekick saat Les Bleus mempecundangi Rusia 3-1 diKrestov skyStadium,StPe tersburg. Gol Pogba tersebut dicetak pada menit ke-49.