Jawa Pos

Kenali Simbol Warna di Kemasan Obat

-

SURABAYA – Seratus warga lanjut usia (lansia) tampak berkonsent­rasi kemarin. Mereka mendengark­an penjelasan Nurmini Setyoati dan Ajeng Prihastuti dari Puskesmas Gundih tentang simbol warna di kemasan obat. Kakek dan nenek yang berkumpul di TK Margorukun di Margorukun Gang I No 9 itu tergabung dalam Posyandu Lansia Manggis RW 2.

Setiap bulan, pada pekan keempat, mereka bertemu dan membahas aneka informasi kesehatan. Kali ini, mereka membahas cara memperlaku­kan obat secara istimewa dengan konsep dagusibu (dapatkan, gunakan, simpan, dan buang).

’’Penggolong­an obat dibagi jadi tiga,’’ papar Ajeng. Obat-obat tersebut mempunyai simbol warna yang berbeda-beda. Pertama, obat keras bersimbol merah dan huruf K yang harus dibeli dengan resep dokter. Kedua, obat bebas terbatas dengan simbol biru yang bisa dibeli tanpa resep, tapi harus dibatasi. Ketiga, obat bebas dengan simbol hijau.

Selain itu, mereka menjalani pemeriksaa­n gratis. Pemeriksaa­n rutin itu berupa pengecekan tensi, penimbanga­n, pengukuran tinggi badan, serta pemberian obat Kalk dan B1 untuk tulang. ’’Pengecekan ini juga bertujuan memeriksa kadar gula darah, diabet, kolesterol, dan asam urat yang mungkin diderita warga lansia,’’ jelas Qomariyah, ketua kader Posyandu Lansia Manggis RW 2.

Kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi warga yang sudah sepuh. ’’Karena rutin periksa, kalau punya sakit apa-apa, bisa lebih cepat diketahui,’’ lanjut Qomariyah.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia