Jawa Pos

Jamaah Umrah Sumbar Telantar

91 Orang Tertahan di Malaysia, 84 Jamaah Kebingunga­n di Makkah

-

PADANG – Perjalanan umrah 175 jamaah asal Sumatera Barat bermasalah. Sekitar 91 jamaah telantar beberapa hari di Malaysia dan 84 jamaah yang sudah sampai di Tanah Suci malah dipulangka­n. Para jamaah itu menggunaka­n jasa Biro Perjalanan Umrah PT Bumi Minang Pratiwi (BMP) Haji dan Travel.

Informasi yang dihimpun Padang Ekspres (Jawa Pos Group), 91 jamaah yang telantar beberapa hari di Malaysia sudah kembali ke tanah air kemarin (30/3). Mereka memang dijadwalka­n berangkat melalui negeri jiran itu, tapi gagal.

Beda halnya dengan 84 jamaah lainnya. Mereka sudah sampai di Makkah, tapi tidak bisa masuk kamar Hotel Elaff Almashar. Rencananya mereka dipulangka­n Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Arab Saudi dan diperkirak­an sampai di Padang hari ini (31/3).

Menurut pimpinan biro perjalanan umrah PT Rindu Baitullah sebagai mitra PT BMP Epi Santoso, pihaknya terpaksa menalangi biaya pemulangan 91 jamaah yang telantar di Malaysia. Sebab, tidak ada kejelasan dari pihak BMP atas keberangka­tan jamaahnya ke Makkah. ”Seluruh jamaah kita sudah kembali ke tanah air hari ini (kemarin, Red),” ujarnya.

Epi menjelaska­n, pihaknya membawa 91 orang yang dijanjikan berangkat oleh PT BMP pada 26 Maret 2018. Setelah tiba di Kuala Lumpur, jamaah dijadwalka­n berangkat ke Tanah Suci pada Selasa (27/3). ”Tapi, sesampainy­a di Malaysia, ternyata tiket tidak bisa dicetak. Padahal, biaya seluruh jamaah sudah dibayar lunas senilai Rp 1,7 miliar,” ujarnya.

Karena tidak ada kejelasan keberangka­tan, Epi mencoba menghubung­i pihak BMP. Namun, tidak ada respons. Merasa ditipu, Epi akhirnya meminta timnya di Padang melaporkan direktur PT BMP ke Polresta Padang atas dugaan penipuan. ”Kami harus menanggung biaya penginapan seluruh jamaah dan tidak ada kepastian berangkat. Saya memberikan penjelasan kepada jamaah dan mengupayak­an jamaah kembali ke tanah air. Dengan bukti yang ada, jamaah memahami bahwa semua sudah menjadi korban BMP,” paparnya.

Epi mengaku prihatin karena bukan hanya kelompok jamaahnya yang ditelantar­kan BMP di Malaysia. Menurut dia, ada ratusan jamaah lain yang batal berangkat. Berdasar komunikasi terakhir Epi dengan pimpinan BMP via WhatsApp, terungkap pihak BMP berjanji menjadwal ulang keberangka­tan pada musim umrah berikutnya.

Mereka juga berjanji mengganti kerugian yang dialami Epi Santoso selaku pimpinan Biro Rindu Baitullah. ”Dihubungi lewat telepon tidak bisa, cuma dengan WA. Mereka minta jamaah dipulangka­n dulu, nanti biaya diganti. Keberangka­tan juga diatur ulang,” ujar Epi.

Pelaporan direktur utama PT BMP ke Polresta Padang dilakukan PT Rindu Baitullah pada Rabu (28/3). Pelapor atas nama Nelhendri, 40. Sedangkan terlapor adalah Edi Kurniawan selaku direktur BMP.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia