Jawa Pos

Warga Beri Julukan Hama yang Dilindungi Negara

Dilema Masyarakat Biduk-Biduk Menghadapi Serangan Beruang Madu

- YUDHI PERDANA, Biduk-Biduk

Di Balikpapan, beruang madu populer menjadi ikon kota. Tetapi, lain halnya dengan di Kabupaten Berau. Beruang madu justru menjadi hama perkebunan kelapa masyarakat, khususnya di Kecamatan Bidukbiduk.

KECAMATAN Biduk-Biduk terdiri atas enam kampung yang kesemuanya berada di pesisir pantai. Kondisi geografis itulah yang sangat mendukung usaha perkebunan kelapa masyarakat setempat.

Namun, usaha perkebunan yang sudah turun-temurun menjadi andalan penopang perekonomi­an masyarakat itu terganggu. Sejak akhir 2017, beruang madu gencar merusak perkebunan kelapa masyarakat. Salah satu satwa yang sebenarnya dilindungi negara itu kini menyandang predikat hama.

Masyarakat jelas tidak bisa membasmi ’’hama’’ yang dilindungi negara itu. Ada sanksi yang mengancam berdasar UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Keanekarag­aman Hayati dan Ekosistemn­ya serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999. Dua aturan tersebut menegaskan bahwa barang siapa yang sengaja menangkap, melukai, atau membunuh hewan yang dilindungi UU terancam hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp 100.000.000.

Saat dikunjungi Berau Post (Jawa Pos Group), Kepala Kampung GiringGiri­ng, Kecamatan Biduk-Biduk, Irvand Kiay mengatakan resah. Dia langsung menunjukka­n kebun kelapa masyarakat yang dua hari sebelumnya dirusak beruang madu. ’’Mari, saya antar untuk melihat langsung,’’ ujar Irvand.

Kebun itu milik Rafli, warga Kampung Teluk Sulaiman, Kecamatan Biduk-Biduk. Lokasinya memang berbatasan dengan Kampung Giring-Giring. Di kebun seluas 3 hektare tersebut tumbuh 200 pohon kelapa. Tidak semua bisa menghasilk­an buah. Bahkan, 30 pohon rusak karena menjadi sasaran beruang madu.

’’Yang dimakan umbutnya (jantung) pohon kelapa. Jadi, kalau sudah dirusak, pohon langsung mati,’’ tutur Rafli sembari menunjukka­n pohon kelapa yang sudah mati gara-gara serangan beruang madu.

Rafli mengatakan, setiap merusak kebun kelapa, beruang madu seperti bergerilya. Seolah punya akal, hewan tersebut merusak pohon kelapa pada malam hari secara berpindah-pindah. ’’Kalau malam ini yang diserang kebun saya, besoknya kebun yang lain lagi. Berapa hari kemudian baru ke sini lagi. Pintar juga. Jadi, kita enggak bisa menduga. Ketahuanny­a saat pagi, saat lihat ada lagi kelapa mati,’’ jelasnya.

Kepala Kampung Giring-Giring Irvand Kiay menambahka­n, kalau diurut, kerusakan terparah terjadi di Kampung Tanjung Perepat. Berlanjut ke Kampung Biduk-Biduk, Pantai Harapan, Giring-Giring, hingga ke Teluk Sulaiman. Semua berada di Kecamatan Biduk-Biduk.

Namun, dia tidak bisa memastikan luas kerusakan atau jumlah pohon yang mati oleh serangan beruang madu tersebut. ’’Mau hitung susah. Sebab, yang dirusak ini pohonnya, tidak langsung merata satu kebun,’’ katanya.

Dilema yang dihadapi masyarakat Biduk-Biduk juga belum mendapat solusi dari pemerintah. Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Berau Sumaryono didampingi Tenaga Teknis Bidang Perlindung­an Tanaman Waimin bahkan menyatakan tidak berani mengambil tindakan. Apalagi melakukan pembasmian. ’’Tidak mungkin dilakukan pemberanta­san,’’ ujarnya ketika ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Meski tidak bisa melakukan pembasmian, Sumaryono menyatakan tetap mencari solusi. Alternatif­nya, melindungi kebun tanpa membasmi beruang madu. Misalnya, dengan membuat sistem sanitasi kebun yang baik. Sebab berdasar pemantauan pihaknya, kebanyakan kebun-kebun yang menjadi sasaran serangan beruang madu itu tidak terawat. Seperti kebun yang berdamping­an langsung dengan hutan, banyak ditumbuhi rumput liar, sehingga berpotensi menjadi sarang satwa liar.

 ?? AGUS PRASETYO/BERAU POST ?? TAK BERDAYA: Rafli menunjukka­n bekas cakaran beruang madu pada batang pohon kelapa di Kampung Teluk Sulaiman, Kecamatan Biduk-Biduk.
AGUS PRASETYO/BERAU POST TAK BERDAYA: Rafli menunjukka­n bekas cakaran beruang madu pada batang pohon kelapa di Kampung Teluk Sulaiman, Kecamatan Biduk-Biduk.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia