Jawa Pos

Masih Ada Ruang Bunga Turun

Acuan Akan Tetap Sepanjang Tahun

-

JAKARTA – Transmisi penurunan suku bunga masih berlanjut. Meski ruang penurunan suku bunga acuan atau Bank Indonesia 7 days reverse repo rate (BI-7DRRR) tahun ini menyempit, setidaknya hingga Februari masih ada penurunan suku bunga perbankan. Penurunan tersebut merupakan hasil dari pemangkasa­n suku bunga BI-7DRRR pada 2017.

Pada Februari 2018, rata-rata tertimbang suku bunga kredit perbankan tercatat 11,27 persen atau turun 5 basis poin dari bulan sebelumnya. Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan pada Februari 2018 masing-masing tercatat 5,65 persen, 5,97 persen, 6,4 persen, 6,56 persen, dan 6,73 persen.

Angka tersebut turun bila dibandingk­an dengan bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 5,72 persen, 6,03 persen, 6,49 persen, 6,68 persen, dan 6,74 persen. ”Suku bunga kredit dan simpanan berjangka kembali turun, mencermink­an masih berlanjutn­ya transmisi penurunan suku bunga kebijakan BI,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman kemarin (30/3).

Suku bunga acuan telah turun 175 basis poin sejak 2016 sampai 2017. Hal itu membuat suku bunga simpanan menurun 200 basis poin. Penurunan suku bunga simpanan tersebut tampak lebih cepat daripada suku bunga kredit yang hanya turun 150 basis poin.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengungkap­kan, pihaknya akan terus mendorong agar perbankan menurunkan suku bunga kreditnya. ”Jadi, cost yang dikeluarka­n bank harus ditekan supaya suku bunga kredit juga bisa lebih murah. Kami lihat perbankan mulai selesai konsolidas­i dan efisiensi terus dilakukan,” ucapnya.

Menurut Heru, kemungkina­n BI menurunkan suku bunga kebijakan memang hampir tidak ada. Dia memprediks­i bahwa suku bunga acuan tetap sepanjang tahun. Untuk itu, bank juga perlu memperbany­ak merger, terutama dari kalangan bank umum agar bisa menekan cost.

Merger tak hanya dilakukan bank-bank besar. Suku bunga kredit korporasi dari bank-bank besar rata-rata sudah singledigi­t. Sementara itu, kredit komersial dan kredit UMKM masih di kisaran 11 persen.

”Bank-bank kecil juga perlu menurunkan suku bunga kredit karena cost bunga deposito sudah turun. Perlu juga untuk mengurangi ketergantu­ngan dari dana deposito, jadi memperbany­ak dana murah supaya bu nga kredit bisa bersaing,” ujarnya.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia