Hello, Spidey!
Ready Player One Masuk Kategori Animasi
PENGGILA superhero Marvel pasti heboh kalau melihat patung Spider-Man. Tak terkecuali Tom Holland, si pemeran Spider-Man sendiri. Ketika jalan-jalan dengan Zendaya di kawasan Hollywood kemarin, mereka berpapasan dengan patung si manusia laba-laba. Patung yang dipajang di depan Golden Apple Comics di Melrose Avenue itu mengenakan hoodie dan jaket SMU kuning seperti dalam Spider-Man: Homecoming (2017). Keduanya pun sibuk foto-foto dengan si patung.
LOS ANGELES – Sudah nonton Ready Player One? Well, karya terbaru Steven Spielberg itu pas banget untuk mengisi
long weekend Paskah. Selain menawarkan cerita yang refreshing, segala aspek visual dan artistik film tersebut sangat memanjakan mata. Rating tinggi di IMDb dan Rotten Tomatoes mengonfirmasi hal itu. The Hollywood Reporter bahkan menyebutnya berpeluang menang Oscar!
Yang dimaksud memang bukan Best Picture alias Film Terbaik, melainkan Best Animated Feature yang biasanya menjadi ’’jatah’’ film animasi. Film-film lansiran Disney dan Pixar sering bergantian meraihnya. Namun, apakah Ready Player One setara dengan film animasi?
’’Film ini menggabungkan live action dengan lingkungan computer graphic (CG) dalam porsi yang sangat besar,’’ ulas Carolyn Giardina, kolumnis The Hollywood Reporter. ’’Aspek CG memenuhi lebih dari separo film. Spielberg bisa berpikir untuk mendaftarkan Ready Player One ke kategori animasi,’’ tambahnya.
Konsep menggabungkan live action dengan CG, lanjut Giardina, mirip dengan Avatar (2009) dan The Jungle Book (2016). Namun, baik 20th Century Fox maupun Walt Disney Pictures tidak mau mendaftarkan dua film tersebut di kategori animasi. Bahkan, sutradara
Avatar James Cameron menolak filmnya disebut animasi. ’’Banyak yang setuju dengan Cameron,’’ tulis Giardina.
Dalam aturan Academy Awards, yang disebut animasi adalah film yang pergerakan dan penampilan karakternya diciptakan dengan teknik frame-by-frame, dan biasanya terbagi dalam dua kategori animasi: naratif atau abstrak. Teknik yang digunakan bukan hanya animasi gambaran tangan, tapi juga animasi komputer, stop-motion, animasi clay, pixilation, dan sebagainya. ’’Porsi animasi tidak boleh kurang dari 75 persen dari durasi film. Begitu aturannya,’’ jelas Giardina. Menurut dia, dari aturan itu, Ready Player One telah memenuhi segala kriteria.
Di sisi lain, film yang dibintangi Tye Sheridan dan Olivia Cooke tersebut diperkirakan menjadi penutup Maret yang manis. Ia diramal bakal mencapai USD 50 juta (Rp 686,9 miliar), bahkan lebih, pada akhir pekan perdananya di Amerika Utara. Nominal itu di atas target awal Warner Bros., yaitu USD 38 juta–USD 42 juta (Rp 522 miliar–Rp 576,8 miliar).
Sinyal pendapatan tinggi sudah tampak pada sesi pratayang Rabu malam (28/3) waktu setempat. Ready Player One meraup pendapatan USD 3,75 juta (Rp 51,5 miliar). Kritikus yakin angka itu akan naik. Pada Kamis, jumlah bioskop yang menayangkannya naik hingga 20 persen. Plus, sekitar 37 persen anak sekolah mulai libur pada hari itu.
Ready Player One pun mendapat sambutan apik di mancanegara, termasuk di Indonesia yang menayangkannya sejak Rabu. Sejauh ini, film yang menampilkan ikon budaya pop era 1980-an tersebut mengantongi USD
3,2 juta (Rp 44 miliar) dari penayangan perdana di 12 negara.