Jawa Pos

Ada Yang Pesan untuk Dibawa ke Belgia

Tri Jotho, Perajin Wayang Kulit dari Gandusari

-

Tri Jotho memilih menekuni kerajinan wayang kulit. Karyanya sudah merambah luar daerah, bahkan mancanegar­a.

ZAKI JAZAI, Trenggalek

TEDUH dan rindang. Itulah kesan yang dirasakan Jawa Pos Radar Trenggalek saat berkunjung ke salah satu rumah di wilayah Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari, kemarin (30/3).

Ketika masuk ruangan yang terletak di samping rumah, terlihat beberapa gulungan kulit kambing dan sapi kering yang tertata rapi di atas tungku api (pawonan). Bersamaan dengan itu, tampak seorang pria yang duduk sambil menggambar sesuatu pada satu lembar kulit kambing. Tangannya begitu terampil menggoresk­an kuas kecil pada selembar kulit kambing tersebut.

Ya, dialah Tri Jotho, perajin wayang kulit daerah itu. Dia sedang mengerjaka­n pesanan wayang kulit dari salah seorang pelanggan. ”Ada pelanggan dari daerah Kalimatan yang memesan wayang hiasan tokoh Kumbakarna dan saya sedang menyelesai­kannya,” ungkap dia.

Ternyata, pesanan wayang untuk hiasan dinding tersebut paling ramai. Sebab, hal itu bisa dinikmati seluruh kalangan. Mulai pejabat, pegawai, hingga orang biasa. Sedangkan wayang kulit yang digunakan untuk pentas biasanya dipesan orangorang tertentu seperti dalang.

”Memang ada masyarakat biasa yang memesan wayang kulit untuk tampil. Namun, kebanyakan pesan untuk hiasan,” jelas pria yang akrab disapa Kang Tri tersebut.

Untuk cara pembuatan, Tri harus memastikan kadar air di bahan baku utama (kulit hewan) benar-benar tidak ada alias kering. Untuk itu, setiap kali mendapatka­n bahan baku, yakni kulit sapi atau kambing dari jagal, dia selalu menjemur dengan merentangk­an dalam bingkai yang beberapa sisinya dipaku agar kencang.

Khusus kulit kambing, penjemuran dilakukan dua hingga tiga hari. Dengan catatan, sinar matahari terik. Sedangkan untuk kulit sapi bisa sampai satu minggu. Setelah itu, kulit yang kering direndam sekitar tiga jam untuk kulit kambing dan sekitar satu malam untuk kulit sapi, kemudian dijemur lagi.

Tujuannya, memastikan tidak ada bagian kulit yang keriput. Setelah kering, baru kulit tersebut disimpan di atas tungku api. ”Semakin lama disimpan, kulit semakin bagus untuk dibuat wayang. Sebab, kadar airnya benar-benar sudah hilang,” ungkap pria 35 tahun itu.

Kemudian, kulit tersebut digambar sesuai pola sketsa tokoh pewayangan seperti yang diinginkan. Teknik penggambar­an: dilakukan pada bagian kulit yang tidak berbulu. Jika penggambar­an sketsa selesai, selanjutny­a kulit ditahan yang diteruskan pencukuran bulu pada kulit yang ada di baliknya. Pada bagian bulu kulit yang dicukur, diteruskan dengan penggambar­an tokoh pewayangan berikut perlengkap­annya hingga selesai.

”Ketika menggambar tokoh wayang, di beberapa bagian juga harus diberi hiasan tatahan agar terlihat bagus. Bersamaan dengan itu, saya juga harus memberi warna,” jelas bapak satu anak tersebut.

Karena proses sedemikian rupa, penggambar­an membutuhka­n waktu satu sampai dua minggu. Sebab, tambah Tri, untuk pewarnaan, dirinya harus menunggu warna sebelumnya kering sebelum memberi warna lainnya.

Proses tersebut bisa bertambah jika Tri disuruh membuat wayang jenis tertentu semisal gunungan. Sebab, banyak pernakpern­ik atau hiasan berbagai karakter yang harus dibuat dalamnya.

Untuk pemasaran, Tri tidak bingung lagi. Sebab, sudah ada yang memesan wayang buatannya. Pesanan tidak hanya datang dari Trenggalek maupun Jawa Timur, tapi sudah menembus luar pulau seperti Kalimatan dan Sumatera. Bahkan, beberapa waktu lalu, ada yang memesan wayang hiasan untuk dibawa ke Belgia.

”Karena prosesnya lama, jika ada yang memesan, saya berjanji bisa membuatnya setelah satu hingga dua bulan mendatang. Tergantung banyaknya pesanan sebelumnya,” jelas suami Umi Khoiriyah itu.

 ?? ZAKI JAZAI/JAWA POS RADAR TRENGGALEK ?? HARUS SABAR:
Tri Jotho menyelesai­kan pesanan wayang kulit hiasan tokoh Kumbakarna.
ZAKI JAZAI/JAWA POS RADAR TRENGGALEK HARUS SABAR: Tri Jotho menyelesai­kan pesanan wayang kulit hiasan tokoh Kumbakarna.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia