Demi Scudetto, demi Eropa
TURIN – Serie A sebagai liga elite Eropa yang masih menawarkan persaingan untuk memperebutkan gelar juara musim ini memasuki fase krusial. Juventus sebagai capolista dengan keunggulan hanya dua poin (75-73) atas Napoli bakal menentukan status terbarunya d
pada giornata ke-34. Tetapi, tre punti akhir pekan ini sangat menentukan. Sebab, Juve bakal menghadapi lawan tangguh, yakni AC Milan, di Allianz Stadium dini hari nanti WIB (1/4). Milan bisa ”membantu” Napoli yang menghadapi klub papan bawah Sassuolo malam nanti WIB (31/3) untuk mendekati perolehan poin Juve.
Sebab, Rossoneri mengusung ambisi merebut tiket ke Liga Champions. Menempati peringkat ke-6 dengan 50 poin, Leonardo Bonucci dkk hanya berjarak 5 poin dari peringkat ke-4 Inter Milan.
”Kesempatan bermain lebih dulu (jika dibandingkan dengan Juve, Red) bakal kami maksimalkan. Jika kami meraih kemenangan, itu berarti memberi mereka (Juve, Red) tekanan,” kata allenatore Napoli Maurizio Sarri kepada
Mediaset Premium.
Napoli yang kehilangan capolista dalam dua giornata
terakhir (setelah meraihnya dalam 22 giornata) memang tidak mau kehilangan peluang meraih scudetto musim ini. Apalagi, Partenopei tinggal berfokus pada Serie A. Bandingkan dengan Juve yang masih bersaing di perempat final Liga Champions (melawan Real Madrid pada 4 dan 12 April) serta final Coppa Italia (kontra AC Milan pada 10 Mei).
Meski begitu, ada satu senjata ampuh Bianconeri yang tidak dimiliki Partenopei. Yakni, lo spirito khas Juve yang biasanya muncul dalam laga-laga krusial. Gianluigi Buffon dkk sudah melakukannya saat menang beruntun 1-0 di kandang Torino (18/2) dan Lazio (4/3) serta menyingkirkan Tottenham Hotspur di babak 16 besar Liga Champions.
”Kami justru dalam momentum tepat karena antusiasme pemain sangat tinggi. Kami sudah melupakan kekecewaan hasil terakhir (ditahan 0-0 SPAL pada 18 Maret, Red) dan siap melawan Milan yang sangat taktis,” kata allenatore
Juve Massimiliano Allegri seperti dikutip dari Sky Sport
Italia.