Pecah Sesi Ibadat agar Fokus
SURABAYA – Puluhan ribu umat Kristen menghadiri peribadatan di Gereja Bethany Nginden kemarin (30/3). Mereka berdatangan sejak pukul 08.00. Peringatan Paskah kali ini dilakukan dengan ibadat sederhana tetapi penuh rasa. Meski Bethany memiliki 11 cabang di Surabaya, pada hari besar itu banyak jemaat yang memilih gereja terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
Koordinator usher (penyambut jemaat) Franky Jacobus mengatakan, ibadat Paskah sejatinya ibadat biasa. Karena itu, mereka tidak memiliki rangkaian prosesi khusus dalam memperingatinya. ”Paskah ini kami memperingati kematian daripada Kristus. Setiap ibadat sehari-hari pun, kami harus mengingatnya,” katanya.
Seluruh ruang ibadat yang tersedia hingga lantai 3 itu dipenuhi jemaat. Menurut Franky, jumlah yang datang pagi itu sekitar 25 ribu orang. Franky menyatakan, pihaknya membuka dua sesi ibadat supaya jemaat tidak membeludak. Yakni pukul 09.30 dan 17.00. ”Pengalaman tahun lalu, hanya dibuka satu sesi, ruangan penuh sesak. Ibadat jadi kurang fokus,” ujarnya. Setiap sesi ibadat dilakukan selama dua jam. Diisi dengan khotbah dan perjamuan suci.
Sementara itu, sebagian umat Katolik mengawali ibadat Jumat Agung dengan melakukan visualisasi drama Jalan Salib. Salah satunya di Gereja Katolik Santo Mikael, Jalan Tanjung Sadari, Krembangan
Mereka yang terlibat begitumenghayati peran masing-masing.
Hampir semua pemain menangis. Selain lega karena latihan mereka membuahkan penampilan apik, mereka terharu karena mengenang pengorbanan Yesus. ”Semoga setelah mengingat cerita ini, umat Katolik bisa menjalani hidupnya dengan damai dan penuh taat,” kata romo paroki gereja itu, Ferdinandus Alfonsus Maria.