Murid SMP Bunuh Diri Pakai Tiga Taplak Meja
Ditemukan Menggantung di Depan Kelas
GRESIK – Seberat apakah masalah yang menimpa Wahyu Setyawan? Remaja 15 tahun itu nekat gantung diri di gedung SD Islam Nurul Iman, Sidojangkung, Menganti, kemarin (30/3). Dia tewas. Warga geger.
Tubuh Wahyu ditemukan oleh Matori, warga setempat. Lelaki 56 tahun itu sedang jalan-jalan santai selepas salat Subuh. Dia lewat depan SD Nurul Iman. Ada sesuatu yang terlihat aneh di depan kelas.
”Kok ada yang menggantung,” ujarnya. Karena penasaran, ayah tiga anak itu mendekat. Matori kaget. Sebab, yang tergantung itu ternyata tubuh seorang anak. Dia memakai seragam olahraga. ”Tubuhnya sudah kaku,” tambah Matori.
Dia lantas meminta bantuan. Matori memanggil Andri Purwanto yang tinggal di dekat sekolah. Dua lelaki tersebut lalu masuk ke sekolah. Korban segera ditolong. Tubuh remaja kelas VII SMP itu diturunkan. Namun, Wahyu sudah tiada. Dia meninggal dengan cara tragis.
Merasa kenal Wahyu, Andri segera menghubungi orang tua korban. Lelaki 70 tahun itu juga melapor ke polisi. Warga sekitar berdatangan. Mereka ingin melihat kondisi korban yang juga tinggal di Desa Sidojangkung tersebut.
Orang tua Wahyu kemudian datang. Ibunya menjerit histeris. Ayah Wahyu terdiam. Tidak mampu berkata-kata. Raut wajahnya begitu panik. Tidak kuasa melihat putra semata wayangnya itu meninggal. Gantung diri lagi.
Bagaimana Wahyu begitu keras mengakhiri hidup? Dia membuat tali sendiri. Tiga taplak meja disambung memanjang. Lalu, diikatkan di lantai 2 gedung. Dia kemudian naik ke lantai 2 dan melompat dengan leher sudah terikat. ”Talinya diikatkan di pagar balkon,” kata Kapolsek Menganti AKP Wavek Arifin.
Pemeriksaan tim medis menunjukkan, korban benar-benar meninggal karena gantung diri. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik. ”Ini memang peristiwa bunuh diri,” kata Wavek.
Setelah kejadian kemarin, keluarga korban belum bisa ditemui. Mereka shock. Menurut AKP Wavek, berdasar keterangan keluarga, korban memiliki keterbelakangan mental. Dia kerap keluar malam lewat jendela. ”Keluarga ikhlas,” ucap polisi dengan tiga balok di pundak itu.