Jawa Pos

Pajang Tongsis 27,5 Meter, Pengunjung Wajib Bawa Kamera

Belajar Sejarah Swafoto di Museum of Selfies California, Amerika Serikat

-

Selfie alias swafoto bukan lagi sekadar fenomena. Melainkan budaya. Fungsinya terus melebar dari sekadar penanda eksistensi sampai industri dan diplomasi.

JIKA takhta di Game of Thrones dibangun dari ratusan pedang, singgasana di Museum of Selfies terbuat dari ribuan stik selfie alias tongsis alias tongkat narsis. Lengkap dengan kamera di setiap pucuknya. Takhta itu bisa diduduki oleh siapa saja yang berkunjung ke museum di Glendale, California, Amerika Serikat (AS), tersebut.

Museum tersebut akan resmi dibuka untuk umum pada 1 April. Cukup dengan membayar USD 25 atau setara dengan Rp 343 ribu, penggemar swafoto bisa menikmati keunikan museum itu.

”Kami menghindar­i membuat museum tentang nilai-nilai swafoto sebatas permukaan. Apalagi, ini lebih pada fenomena swafoto yang dianut oleh ras manusia dan bagaimana universaln­ya hal ini,” ujar Tommy Honton, salah seorang pendiri museum.

Uniknya, museum pop-up interaktif itu tidak akan berdiri selamanya. Tetapi, hanya dua bulan. Setelah itu, semuanya akan dibongkar lagi. Tak seperti museum lain yang biasanya membatasi, bahkan melarang pengunjung membawa kamera, di museum tersebut pengunjung malah wajib jepret-jepret.

Seperti namanya, museum tersebut memang didedikasi­kan khusus penggila swafoto. Karena itu, selain memuat sejarah swafoto, hampir semua sudutnya dibuat begitu epik agar pengunjung bisa berfoto narsis. Salah satunya berfoto dari puncak gedung pencakar langit. Tentu saja bukan gedung beneran. Tinggi puncak gedung itu tidak sampai 1 meter. Tapi, bagian lantai diberi gambar yang menyerupai sebuah kota. Dengan demikian,

hasil fotonya mengesanka­n nyata.

Penggemar swafoto di kaca kamar mandi juga diberi spot khusus. Ada area yang menyerupai kamar mandi, tapi di bagian kaca diberi gambar orang yang

seakan-akan menjadi photo

bomb. Beberapa tema berat seperti narsisme, dampak negatif swafoto dalam kehidupan, termasuk kematian akibat swafoto, dikemas dengan apik. Misalnya, Monalisa yang berswafoto dengan duck face dan jajaran patung-patung yang masing-masing memegang telepon genggam.

Di sepanjang museum ada tongkat panjang. Bukan tongkat biasa. Melainkan tongsis sepanjang 27,5 meter yang diklaim terpanjang di dunia.

”Museum ini juga menampilka­n karya dari seniman swafoto terkenal. Di antaranya, David J. Slater,” terang Honton seperti dilansir ENCA. Slater adalah fotografer di balik foto monkey

selfie yang viral di dunia maya. Kata selfie alias swafoto diyakini kali pertama digunakan pada 2002 di forum online Australia. Seiring berkembang­nya teknologi, kata selfie kian sering dipakai hingga dinobatkan menjadi word of the year oleh Oxford English Dictionary pada 2013.

 ?? MARIO ANZUONI/REUTERS ??
MARIO ANZUONI/REUTERS
 ?? MARIO ANZUONI/REUTERS ?? BEBAS NARSIS: Para tamu berswafoto dalam sesi paparan ke media jelang pembukaan Museum of Selfies di Glendale, California. Foto kanan, takhta selfie yang bisa dipakai oleh pengunjung untuk berfoto.
MARIO ANZUONI/REUTERS BEBAS NARSIS: Para tamu berswafoto dalam sesi paparan ke media jelang pembukaan Museum of Selfies di Glendale, California. Foto kanan, takhta selfie yang bisa dipakai oleh pengunjung untuk berfoto.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia