Jawa Pos

Terpeleset saat Bawa Jeriken di Bukit Waingapu

BINCANG SUMBER DAYA AIR DENGAN DEWI SANDRA

-

Kesenjanga­n akses terhadap air bersih masih menjadi problem serius di negara kita. Pemerintah seharusnya bisa berperan lebih optimal melalui program-programnya. Berikut obrolan wartawan Jawa Pos NORA SAMPURNA dengan pemeran film Ayat-Ayat Cinta 2 yang aktif di Water House Indonesia. Akhir 2017 Anda bergabung dengan Water House Indonesia, sebuah lembaga nonprofit yang berorienta­si menyediaka­n air bersih dan memberikan edukasi tentang perilaku hidup higienis kepada masyarakat di pelosok Indonesia. Bisa ceritakan apa saja kegiatan yang Anda kerjakan?

Saya berkesempa­tan ikut dalam proyek Water House Indonesia di Sumba, NTT. Berinterak­si langsung dengan masyarakat di sana, merasakan keseharian mereka. Tidak dimungkiri, masyarakat di pelosok sangat kesulitan air. Sayangnya, dari pemerintah kurang ada tanggapan dan program-program yang bisa membantu dengan lebih intensif. No offense but that’s the truth.

Apa pengalaman yang paling menyentuh ketika bergabung dengan proyek tersebut?

Ada satu keluarga dengan enam anak yang tinggal di atas bukit Waingapu, Sumba. Untuk mendapatka­n air, mereka harus berjalan kaki satu setengah jam, artinya tiga jam bolakbalik. Bahkan lebih. Itu bisa 3–4 kali sehari. Saya ikut langsung karena ingin merasakan sendiri. Jalannya penuh bebatuan. Saya sempat terpeleset sambil bawa jeriken. Susah sekali. Namun, anak-anak tersebut bergerak dengan cepat demi mendapatka­n air. Air yang didapat juga bukan air jernih, masih agak keruh. Saya yakin orang-orang di perkotaan kalau lihat air itu nggak akan berani memakainya. Tapi, itu adalah sumber kehidupan keluarga ini.

Pesan kepada masyarakat yang tinggal di perkotaan dengan air melimpah?

Don’t take it for granted. Ketika air itu hilang dari genggaman, kita merasakan betapa sulitnya menjalanka­n keseharian kita tanpa air. Betapa sulitnya saudarasau­dara kita di pelosok untuk mendapatka­n air. Mari kita sama-sama berempati, lebih peduli, saling bantu. Ayo bergerak, apa yang kita bisa.

Apa peran yang bisa diambil masyarakat?

Peran terbesar, menurut saya, adalah mulai sekarang kita harus punya sifat untuk tidak mubazir. Jangan buang-buang air. Lebih menghargai air yang kita miliki. Jaga kebersihan saluran air dan sumbersumb­er air. Jangan membuang sampah ke sungai atau laut.

 ?? FEDRIK TARIGAN/JAWA POS ??
FEDRIK TARIGAN/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia