Pejabat Setingkat Menteri Rwanda Juga Jadi Korban
SEBELUM kasus itu mencuat, ternyata Kanitreskrim Polsek Tegalsari Iptu Zainul Abidin pernah bertemu dengan pelaku pada 28 Juli 2016. Kala itu Mapolsek Tegalsari didatangi pejabat setingkat menteri asal Rwanda, Afrika Tengah, yang sedang mengikuti agenda Prepcom III United Nation Habitat di Surabaya. Dia mengadu kepada Abidin bahwa dirinya telah ditipu Gandhi Rp 4,3 juta. ”Diajak makan dan minta ditransfer duit,” ujarnya.
Saat itu Gandhi juga mengaku sebagai staf Kemensetneg. Dia mengajak korbannya untuk ngopi di sebuah kafe dekat lokasi perhelatan internasional tersebut. Gandhi berjanji bisa mempertemukan korban dengan sejumlah aparatur negara di level Jatim untuk mempermudah jaringan bisnis.
Ternyata, semua itu hanya tipu muslihat. Pelaku meminta jasa mengantar korban ke para pejabat di Jatim. Korban menyetujui. Dia mentransfer uang Rp 3,1 juta ke rekening Gandhi. Beberapa menit kemudian, pelaku meminta izin ke toilet dan tak kembali. Lebih nahas lagi, korban juga harus membayar tagihan biaya ngopi itu. ”Untuk ngopi aja, mereka habis Rp 1,2 juta,” ujar Abidin sambil menggelengkan kepala.
Polisi dengan dua balok di pundak itu berhasil menemukan tempat menginap pelaku. Yakni, di Hotel Bekizaar. Dia bertemu Gandhi. Abidin saat itu tidak sempat mengkroscek identitas pelaku. Sebab, yang dia utamakan adalah memediasi Gandhi dengan pejabat Rwanda tersebut. ”Saya catat semua dan saya perhatikan betul,” katanya.
Gandhi dibawa ke mapolsek untuk bertemu dengan korbannya. Dia meminta maaf. Polisi tiga anak tersebut sempat curiga dengan identitas pelaku. ”Keduanya sepakat damai. Pejabat Rwanda itu berterima kasih. Dia tidak sempat bikin laporan karena hanya minta dipertemukan dengan pelaku,” ucapnya.