Paslon Harus Kuasai Isu Aktual
Debat Pilgub Jatim Dimulai 10 April
SURABAYA – Pembahasan agenda debat kandidat peserta pilgub Jatim akhirnya tuntas. KPU menetapkan tahapan itu bakal berlangsung tiga kali selama masa kampanye.
Persiapan teknis menjelang debat kandidat juga sudah disusun. KPU Jati m telah m e n y o sial isa s ikan seluruh aturan main sesi itu keti m pasangan calon (paslon). ”Semua sudah tuntas. Semoga pelaksanaan nanti berjalan sesuai dengan yang sudah disepakati bersama,” kata Komisioner KPU Jatim Gogot Cahyo Baskoro.
Secara umum, kata Gogot, sesi debat kandidat pilgub Jatim tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Seluruh materi debat disusun tim panelis yang telah ditunjuk. Meski demikian, tetap ada sejumlah inovasi yang disiapkan dalam debat. ”Semua sudah diatur. Mulai segmen, tema per sesi, hingga mekanisme pelaksanaan,” jelasnya.
Tim panelis debat kandidat pilgub Jatim juga sudah menyiapkan materi yang bakal diujikan dalam tiga kali debat. ”Kami siapkan satu tema di setiap tahap debat,” kata Abdul Chalik, salah seorang anggota tim penyusun.
Tiga tema yang diusung selama tahapan debat tersebut adalah kesejahteraan sosial, ekonomi pembangunan, serta good governance and leadership. Setiap tema terdiri atas 10 subtema. ”Kami juga sudah menyiapkan konsep anyar dalam pelaksanaan debat,” kata dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tersebut. Apa itu? Tim penguji akan menyiapkan pertanyaan khusus yang berkaitan dengan isu aktual yang terjadi di Jatim. ”Dari situ, kami ingin menguji kemampuan mereka dalam menyikapi isu itu. Termasuk solusi apa yang mereka siapkan,” ungkapnya.
Selain itu, kata Chalik, model pertanyaan tersebut bisa menjadi tolok ukur tingkat pengetahuan para kandidat (baik cagub maupun cawagub) terhadap kondisi di Jatim.
KPU dan panitia debat memberikan rambu-rambu bagi para pendukung tiap paslon. ”Selain harus tertib, tiap pendukung diminta tidak membawa perangkat atau atribut yang bisa mengganggu jalannya debat,” kata Gogot.