Jawa Pos

1.061 Desa di Jatim Kesulitan Air Bersih

ACHMAD HERI

-

Penyusutan sumber air bersih juga mengancam Jawa Timur (Jatim). Pemanfaata­nnya yang belum terkontrol maksimal berkorelas­i dengan lemahnya aturan hukum. Berikut obrolan wartawan Jawa Pos ARIS IMAM MASYHUDI dengan ketua Badan Pembentuka­n Perda (Bapemperda) DPRD Jatim. Bagaimana kondisi kecukupan sumber air di Jatim?

Dalam beberapa waktu terakhir, terjadi penurunan debit air. Baik berupa air sungai maupun air bawah tanah. Data pada 2017, volumenya sebenarnya 52 juta meter kubik. Tapi, yang bisa dimanfaatk­an hanya sekitar 22 juta meter kubik. Padahal, kebutuhann­ya sudah mencapai 21,9 juta meter kubik.

Demikian juga halnya dengan air tanah. Volume sebenarnya masih besar. Namun, tingkat penggunaan­nya juga belum bisa terkontrol maksimal. Akibatnya, dari laporan yang kami terima, cukup banyak air bawah tanah yang debitnya menurun. Bahkan, di kawasan pesisir, banyak sumber air yang menjadi payau. Bukan hanya itu. Hingga saat ini, terdapat 1.061 desa yang masuk kategori kesulitan air.

Apa penyebabny­a?

Banyak faktor. Mulai pencemaran, terutama di air sungai, hingga pemakaian yang tidak bisa dikontrol. Indikasiny­a, masih banyak pihak yang mengambil sumber air tanpa izin.

Bicara soal perizinan, apakah perangkatn­ya sudah siap?

Ini yang menjadi masalah. Sebenarnya Jatim sudah memiliki dua perda (peraturan daerah) yang mengatur sektor ini. Yakni, perda tentang pengelolaa­n sumber air dan perda tentang pengelolaa­n air bawah tanah. Lewat perda itu, penggunaan sumber air dikontrol. Pemanfaata­n air juga bisa memberikan pemasukan bagi daerah.

Namun, sejak tahun lalu, dua perda ini dicabut oleh pemerintah pusat karena adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalka­n UU (UU No 7/2004 tentang Sumber Daya Air pada 2015, Red). Sebenarnya, ada aturan pengganti. Yakni, pergub. Namun, ini tidak terlalu kuat.

Bagaimana solusinya?

Saat ini kami masih membuat kajian. Perlu ada perda baru. Kami juga mendorong dinas terkait maupun komisi di DPRD yang membidangi agar ikut memberikan perhatian.

 ?? ARIS IMAM MASYHUDI/JAWA POS ??
ARIS IMAM MASYHUDI/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia