Jawa Pos

Polisi Tewas saat Kejar Pelanggar Lalin

Pengemudi Kabur, Tertangkap di Magetan

-

MADIUN – Aksi anggota Satlantas Polres Madiun Kota yang mengejar mobil Toyota Avanza kemarin (3/4) berujung maut. Aipda Atok Wahudi, anggota unit turjawali, tewas saat mengejar pengemudi Avanza yang enggan berhenti saat melalui razia lalu lintas (lalin) rutin di Jalan Soekarno-Hatta.

’’Almarhum (Atok) meninggal dunia karena terjatuh saat pengejaran di Magetan,’’ kata Kasatlanta­s Polres Madiun Kota AKP Purwanto Sigit Raharjo kepada Jawa Pos Radar Madiun.

Sigit membeberka­n, peristiwa nahas itu bermula ketika Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli (Turjawali) Satlantas Polres Madiun Kota menggelar razia rutin di Jalan SoekarnoHa­tta mulai pukul 08.00 kemarin. Razia itu bertujuan untuk menekan angka pelanggara­n yang berpotensi berujung laka lantas. Kendaraan roda dua dan empat diberhenti­kan serta diperiksa surat kelengkapa­nnya. ’’Sebenarnya ini

razia rutin,’’ terang Sigit.

Petaka datang dari arah selatan. Sebuah mobil Toyota Avanza AE 1462 FL warna hitam dari arah Ponorogo enggan menepi kala diminta petugas untuk berhenti.

Krisna Surya, warga Kaibon, Geger, Kabupaten Madiun, pengemudi mobil, justru tancap gas berusaha menghindar­i razia polisi. Aipda Atok dan Bripka Johan Hari, keduanya anggota unit turjawali, bergegas melakukan pengejaran dengan mengendara­i Yamaha Aerox AE 5464 CC.

Polres Madiun dan Magetan yang sebelumnya dimintai bantuan untuk mem-back up pengejaran baru berhasil menghentik­an Krisna di wilayah Madigondo, Takeran, Magetan.

Berapa kecepatan pasti laju mobil Krisna belum dapat dipastikan oleh Sigit. Hingga berita ini diturunkan, Krisna masih diperiksa secara intens di Mapolres Madiun Kota.

’’Apa indikasi awalnya, kami tidak mau berasumsi dulu. Biar didalami supaya terang perkaranya seperti apa,’’ kata Sigit.

Jenazah Atok tiba di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP dr Soedono pukul 11.30 kemarin. Atas alasan rahasia dan menyangkut anggota kepolisian, sejumlah petugas forensik yang ditemui wartawan koran ini enggan membeber hasil pemeriksaa­n.

Sebab, ada simpang siur informasi dari penyebab kematian Atok. Sempat berembus informasi bahwa Atok memiliki riwayat penyakit jantung. Namun, sejumlah anggota keluarga Atok buru-buru membantah.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia