Rossoneri Lebih Dulu Minati Rafinha
PERSAINGAN Derby della Madonnina tidak melulu tersaji di lapangan. Bursa transfer juga tidak jarang membuat AC Milan dan Inter Milan saling sikut. Nah, awal musim ini Rossoneri sejatinya lebih dulu meminati Rafinha yang diprediksi sulit mendapat tempat di Barcelona karena kedatangan Paulinho.
Dua petinggi Milan, CEO Marco Fassone dan Direktur Olahraga Massimiliano Mirabelli, sudah berkomunikasi dengan Barca untuk meminjam Rafinha. Tapi, Barca meminta harga terlalu tinggi untuk gelandang 25 tahun asal Brasil itu dan sukses membuat Rossoneri mundur.
Namun, enam bulan berselang atau di bursa transfer Januari lalu, skenario serupa diterapkan Inter. Hasilnya, Nerazzurri berhasil meyakinkan Barca untuk meminjam Rafinha dan mematenkannya dengan fee EUR 35 juta (sekitar Rp 592,8 miliar) pada akhir musim ini.
Bersama Inter, Rafinha lumayan mendapat kesempatan bermain reguler. Adik gelandang Bayern Muenchen Thiago Alcantara itu mencatat delapan penampilan dengan masing- masing empat kali sebagai starter dan pengganti plus membukukan satu assist. ”Kami mungkin gagal mendapatkannya (Rafinha), tetapi kami puas dengan mendapatkan (Franck) Kessie (yang digaet dari Atalanta, Red),” kata Mirabelli sebagaimana dilansir Sky Sport Italia.
Mirabelli menambahkan, mendatangkan pemain di bursa transfer Januari (seandainya Milan ngotot mendapatkan Rafinha) tidak akan efektif. Dibandingkan Nerazzurri yang mendatangkan dua pemain di bursa transfer Januari (selain Rafinha adalah bek Lisandro Lopez), Rossoneri memilih pasif.