Bisa Gelar Event Dunia
KEKHAWATIRAN setelah perhelatan Asian Games 2018 adalah nasib venuevenue. Dana ratusan miliar yang dikeluarkan bisa mubazir jika venue tersebut tidak terpakai. Velodrom Rawamangun dipastikan tidak nganggur karena Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Asia 2019.
Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari menyatakan, Kejuaraan Asia menjadi ajang pembuktian bagi pembalap Indonesia. Selain itu, Indonesia menjajaki peluang menjadi pusat pembinaan balap di Asia, khususnya nomor track. Hal yang sama ada di Korsel dan India. ’’Kesempatan tersebut tentu harus kami maksimalkan. Soal velodrom, tentu akan kami ramaikan dengan agenda dari PB ISSI,’’ ujarnya.
Dia berharap PB ISSI menjadi pengelola Velodrom Rawamangun. Dengan begitu, mereka bisa menyesuaikan agenda balap lokal dan internasional. PB ISSI juga berniat menggandeng komunitas untuk bisa memunculkan bibit pembalap muda.
Sementara itu, Jakarta Equestrian Park (JEP) yang diklaim sebagai arena kuda serasi terbesar di Asia juga disiapkan untuk venue ajang internasional. Salah satunya adalah Kejuaraan Asia 2019. Direktur Proyek PT Pulo Mas Jaya Arsalna Adamarchi Arsalna Adamarchi menuturkan, pihaknya menjajaki kemungkinan menyelenggarakan event dunia di Pulo Mas. ’’Kolega dari Australia menyatakan, selain luas, venue tersebut paling modern ketimbang di tempat mereka,’’ klaimnya.
Sejumlah area di JEP bisa dimanfaatkan untuk pemasukan lain. Misalnya, ruangan VIP di lantai 3 tribun utama bisa disewakan untuk resepsi pernikahan.