Tunggal Putra Pelatnas Belum Terbendung
Pembangunan Jaya Raya Grand Prix Gold 2018
TANGSEL – Tidak ada kejutan pada hari pertama Pembangunan Jaya Raya YonexSunrise Junior Grand Prix Gold 2018 kemarin. Para unggulan melenggang ke babak berikutnya. Sektor tunggal putra U-19 memainkan babak pertama dan babak kedua sekaligus kemarin.
Pemain tunggal putra Indonesia Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay bertekad melaju hingga final. Pada turnamen yang sama tahun lalu, Ikhsan harus puas sebagai runner-up. ”Ya, minimal bisa mengulang seperti tahun 2017,” ucapnya.
Ikhsan menempati unggulan kedua pada turnamen berhadiah total USD 30 ribu (sekitar Rp 400 juta) itu. Pemain 18 tahun tersebut berada di peringkat keempat dunia. Meski unggulan, dia tidak menganggap remeh lawan. Salah satu yang diwaspadai Ikhsan adalah Li Shifeng dari Tiongkok. ”Li unggulan kelima. Tapi, pada German Junior Maret lalu, saya kalah oleh dia,” ungkap pemain yang masuk pelatnas pada awal 2018 itu. Melihat drawing, keduanya berpotensi bentrok pada babak perempat final.
Sementara itu, tunggal putra pelatnas lainnya, Karono Suwarno, meraih hasil positif kemarin. Dia mengalahkan Dean Bencha Wijaya 21-11, 21-16. Meski begitu, Karono menilai permainannya belum maksimal. Masalah fokus dan mental bermain masih harus dibenahi.
”Kadang masih terlalu terburu-buru. Atau, saat habis melakukan kesalahan, masih terbayang. Kata pelatih, harus lebih fokus. Jangan dipikirin lagi,” kata pemain asal Sukoharjo, Jawa Tengah, itu.
Selain menambah jam terbang, Ikhsan maupun Karono mengincar poin sekaligus menjadi tolok ukur bagi keduanya untuk naik ke level senior. Sebab, usia mereka sudah 18 tahun. ”Tahun depan sudah harus ikut turnamen senior,” ucap Ikhsan.
Pelatih pelatnas tunggal putra junior Deni Danuaji mengatakan, permainan dua anak asuhnya itu masih jauh dari harapan. Ikhsan dan Karono terlalu bernafsu untuk menang cepat. ”Harus lebih save lagi pukulannya. Lebih tenang. Dengan begitu, strategi pasti bisa berjalan baik,” katanya.