Jawa Pos

Sajikan Kopi dengan Tiga Teknik

Menyeduh secara Manual

-

SURABAYA – Kopi adalah minuman yang dibuat dengan penghayata­n. Menyeduh secangkir minuman berwarna cokelat kehitaman itu merupakan proses yang tak main-main.

Bagi para pecandu, mendengar namanya saja sudah membangkit­kan gairah. Tak heran, aroma kopi begitu hidup. Proses yang tak main-main juga diterapkan para coffee master dari Starbucks Indonesia. Kemarin (3/4) tiga coffee master berbagi ilmu tentang manual brewing.

Kelas menyeduh kopi manual dihelat pada acara bertajuk The Art of Brewing Coffee di Starbucks Pakuwon Mall. Kelas itu diselengga­rakan khusus hanya untuk lima peserta. Para coffee master

memberikan materi tentang tiga teknik penyeduhan, yakni french press, pour over, dan chemex.

”Banyak versi untuk membuat kopi jadi nikmat. Saya menjadikan kopi sebuah cerita,” tutur coffee master Mirza Luqman Effendy. Misalnya, pagi dia akan menyeruput kopi dengan acid kuat biar segar. Menjelang sore, minum kopi yang lebih smooth dengan body tebal.

Mirza memiliki pengalaman paling lama di bidang kopi jika dibandingk­an dengan dua coffee master lainnya, Shendi Sagita dan Shanice Reluca. Dia sudah berkecimpu­ng di dunia perkopian lebih dari 10 tahun. Mirza mengajarka­n teknik french press.

Sebelum masuk pada tahap penyeduhan, dia terlebih dahulu sharing tentang berbagai jenis kopi yang banyak dinikmati. Pengenalan jenis kopi dimulai dari mencium aroma bijinya. Contohnya, kopi Rwanda yang memiliki aroma lemon dan black tea. Sementara itu, Guatemala hadir dengan ciri khas aroma cokelat dan rempah.

”Tidak semua orang peka membedakan dan mendeteksi rasa yang muncul di kopi. Untuk melatih kepekaan itu, cukup mengecap dan mengingat-ingat rasa buahbuahan, sayuran, dan makanan di sekitar kita,” terangnya.

Teknik penyeduhan french press digunakan oleh penyuka kopi dengan body tebal dan karakter rasa yang kuat. Ada beberapa faktor yang memengaruh­i kualitas rasa kopi. Pertama, kebersihan alat. Teko french press harus bersih dari bekas minyak. Tidak disarankan membersihk­an dengan sabun cuci piring. ”Pakai pembersih khusus alat kopi atau baking soda,” jelasnya.

Teknik lain dipaparkan oleh Shendi Sagita. Barista asal Surabaya itu berbagi ilmu tentang teknik pour over. Alat penyeduh kopi yang digunakan berbentuk kerucut. Alat berbahan dasar keramik itu mirip cangkir yang dilengkapi motif spiral.

Penyeduhan memakai kertas filter yang diletakkan di atas alat. ”Semakin pelan (menuang air), kopi akan semakin full body dan pekat,” ujar Shendi.

Selanjutny­a, teknik chemex diajarkan oleh Shanice Reluca. Teknik itu mirip dengan pour over. Bedanya hanya pada bentuk alat dan kertas filter. Teknik tersebut menghasilk­an kopi dengan karakter acidity, manis dengan aroma kuat.

 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ?? TAK MAIN-MAIN: Natalia Tanjung (tengah) dibantu Aldyansyah (kiri) menyeduh kopi dengan teknik pour over. Foto kanan, teknik chemex.
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS TAK MAIN-MAIN: Natalia Tanjung (tengah) dibantu Aldyansyah (kiri) menyeduh kopi dengan teknik pour over. Foto kanan, teknik chemex.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia