Minta Sekolah Bikin Tim Buser
Jelang Maraton USBN-BK dan UNBK Tingkat SMP
SURABAYA – Setelah siswa SMA dan SMK memulai rangkaian ujian akhir sekolah, siswa SMP mulai berancang-ancang. Kepala SMP mulai bersiap melaksanakan empat pekan pelaksanaan ujian sekolah berstandar nasional berbasis komputer (USBN-BK) dan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang dimulai Senin (9/4).
Kemarin (3/4) 60 kepala SMP wilayah Surabaya Utara mendapatkan pembekalan dari pengawas terkait dengan pelaksanaan nanti. Sejak pagi, mereka berkumpul di aula SMP Negeri 11, Jalan Sawah Pulo, Kecamatan Semampir.
Endang Sri Renastutik, salah seorang pengawas sekolah wilayah utara mulai menyampaikan tetek bengek perihal pelaksanaan. Salah satunya, soal pentingnya konsentrasi siswa selama ujian.
”Saya harus peringatkan setiap tahunnya. Tidak boleh ada pihak lain yang masuk ke ruang ujian selain pengawas dan proktor,” tegasnya. Menurut Endang, fokus siswa tak boleh terpecah oleh apa pun selama ujian berlangsung.
Bahkan, guru yang bertugas di ruang ujian diimbau tak memakai sepatu. Khawatir suara cetak-cetok dari hak sepatu mereka mengintimidasi siswa.
Dia pun berpesan bahwa ada guru yang disiagakan untuk menjaga kehadiran peserta ujian. Dia berharap 45 menit sebelum ujian siswa dikumpulkan di sebuah ruangan transit.
Jika ada bangku yang kosong, mereka bisa mencoba menghubungi wali murid, bahkan langsung menjemput ke rumahnya. Istilahnya, tim buser. Dengan demikian, siswa tidak akan telat sehingga konsentrasi mereka tidak terganggu.
Semua ini, lanjut Endang, harus dilakukan karena beban siswa untuk ujian tahun ini cukup berat. Selama empat pekan, mereka harus maraton mengerjakan sebelas mata pelajaran untuk USBN-BK dan empat mata pelajaran untuk UNBK.
SMP negeri maupun swasta bakal serentak memulai ujian bahasa Indonesia pada 9 April. Satu per satu matpel akan diujikan setiap Senin sampai Kamis.
Jumat, Sabtu, dan Minggu sengaja diliburkan untuk menjaga kondisi siswa. ”USBN ini bakal terus berjalan sampai 21 April. Lalu dijeda dulu. Sebab, siswa akan melalui UNBK pada 23–26 April,” ungkapnya. USBN-BK untuk sisa mapel baru digelar awal Mei.
2Karena itu, kebanyakan sekolah sudah punya infrastruktur yang memadai. ”Rata-rata SMP di Surabaya menyelenggarakan dalam dua gelombang. Bahkan, sekolah seperti sekolah saya, SMPN 2 Surabaya, hanya mengadakan dalam satu gelombang,” ujarnya.
Yang jadi pikiran mereka justru beban siswa. Sebab, setiap hari siswa harus mengerjakan 30–45 soal pilihan ganda dan lima soal esai untuk USBN-BK. Sementara itu, UNBK mengharuskan mereka mengerjakan 40–50 soal per mata pelajaran.
”Kami sudah berusaha yang terbaik. Sebelum ini, siswa 25 kali menjalani tryout. Tinggal bagaimana kami memastikan kondisi mereka baik saat menjalankan ujian,” terangnya.
Koordinator Wilayah Pengawas SMP Surabaya Utara Dwi Djoko menambahkan, sampai saat ini persiapan USBN-BK dan UNBK lancar. Dia hanya berharap sekolah tak terlalu menganggap remeh pelaksanaan tahun ini sehingga tak telaten.