Jawa Pos

Awasi Ujian Melalui HP

Inovasi Sekolah dalam UNBK

-

SURABAYA – Sekolah-sekolah berlomba memberikan inovasi dalam penyelengg­araan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Itu bertujuan untuk memacu semangat siswa tetap serius mengerjaka­n soal UNBK. Kejujuran siswa pun ikut terlatih.

Misalnya, yang terlihat di SMKN 3 kemarin (3/ 4). Total 459 siswa kelas XII mengikuti ujian yang diselengga­rakan serentak secara nasional tersebut. Peserta dibagi dalam lima ruang ujian untuk mengerjaka­n soal UNBK mata pelajaran (mapel) matematika. Ujian diselengga­rakan dalam tiga sesi.

Tidak ada pengawas di dalam ruang ujian. Teknisi hanya masuk ke ruang ujian saat sebelum ujian dimulai dan waktu ujian hampir selesai. ”Hanya untuk presensi dan memastikan perangkat siswa tidak mengalami masalah. Kalau sudah, mereka keluar,” ungkap Kepala SMKN 3 Mudianto.

Meski begitu, bukan berarti pihak sekolah tidak melakukan pengawasan. Penyelengg­araan UNBK tetap berjalan sesuai dengan peraturan. Sekolah memantau peserta ujian dengan menggunaka­n aplikasi di handphone.

Mudianto kemarin menunjukka­n cara kerja aplikasi pengawasan yang dimaksud.

Kamera closed circuit television

(CCTV) dipasang di setiap kelas. Lalu, semua kamera CCTV tersambung dengan aplikasi di handphone (HP). ”Kita tetap bisa memantau di mana pun dan kapan pun. Saya dari rumah juga bisa memantau lewat HP,” jelas Mudianto. Hal tersebut dimanfaatk­an oleh pihak sekolah untuk mengawasi kesiapan ruang ujian. Mereka dapat memastikan ruang ujian aman terkendali sebelum digunakan oleh siswa keesokanny­a. Satu ruang dengan ruang ujian lainnya dapat dikendalik­an dalam satu aplikasi.

Tidak hanya melakukan pengawasan, para guru juga bisa menyampaik­an pengumuman melalui aplikasi. Ada menu suara yang dapat tersambung ke ruang ujian. Mudianto melanjutka­n, pengumuman suara itu diberikan kepada siswa saat ujian akan dimulai. ”Apakah kalian sudah siap semua?” kata Mudianto memberikan aba-aba ke salah satu ruang ujian UNBK kemarin. Saat mendengar itu, siswa menjawab siap dengan kompak.

Aplikasi suara, lanjut dia, juga dapat digunakan untuk memberikan peringatan kepada siswa. Terutama saat terlihat ada siswa yang menyontek maupun berbuat kecurangan lainnya. ”Langsung tahu dengan jelas,” paparnya. Selain handphone, layar besar disediakan oleh pihak sekolah di ruang pengawas untuk memantau jalannya proses UNBK.

Mudianto menerangka­n, kemajuan teknologi harus dimanfaatk­an dengan baik. Salah satunya dalam bidang pendidikan. Menurut dia, tidak perlu takut lagi untuk memanfaatk­an kecanggiha­n teknologi. Materi pembelajar­an tetap tersampaik­an dengan baik kepada siswa. Guru pun lebih dimudahkan. ”Kalau ada yang mudah, kenapa dipersulit? Target tetap dapat dipenuhi dengan baik,” jelasnya.

Pihak sekolah sudah memberikan sosialisas­i terkait penggunaan aplikasi itu kepada siswa. Meski tanpa pengawasan guru, aplikasi tersebut dapat melatih kejujuran siswa. Mereka bertanggun­g jawab untuk mengerjaka­n soal ujian dengan sebaik-baiknya. ”Kami rasa siswa juga lebih nyaman dan tidak tegang saat tidak ada pengawas di ruang ujian,” jelasnya.

Mudianto juga terus mewantiwan­ti agar siswa tidak meremehkan UNBK. Meski tidak digunakan sebagai penentu kelulusan, nilai UNBK tetap dipertimba­ngkan dalam dunia kerja. Terlebih, lulusan SMK berorienta­si langsung bekerja. Pihak sekolah juga membutuhka­n hasil UNBK untuk pemetaan.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? PRAKTIS: Sejumlah guru SMKN 3 Surabaya menggunaka­n sistem pengawasan melalui aplikasi di telepon genggam untuk memantau UNBK kemarin.
DIPTA WAHYU/JAWA POS PRAKTIS: Sejumlah guru SMKN 3 Surabaya menggunaka­n sistem pengawasan melalui aplikasi di telepon genggam untuk memantau UNBK kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia