Sampai Kapan Lubang Menganga?
SIDOARJO – Siti Hernawati menghela napas panjang. Dia hampir saja terjungkal dari sepeda motor yang dikendarainya ketika melintas di Jalan Rajawali, Sedati, kemarin (3/4). Sepeda motor perempuan 30 tahun itu terperosok ke dalam lubang. ’’Katanya jalannya mau dicor. Kapan? Masak nunggu ada korban dulu,’’ ucap warga desa Kalanganyar, Sedati, itu kesal.
Camat Sedati Ridho Prasetyo menuturkan, lubang jalan tersebut sudah diaspal pada Februari lalu. Namun, karena hujan dan sering dilewati kendaraan berat, jalur itu kembali rusak. ”Kami sudah laporkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sidoarjo. Tidak tahu kapan pekerjaan dimulai,” katanya. ’’Banyak yang mengeluh akan kerusakan jalan tersebut,’’ lanjutnya.
Di Sedati, Jalan Rajawali bukan satu-satunya akses yang rusak. Jalan berlubang juga ditemui di sejumlah desa. Misalnya, jalan Desa Pulungan, Buncitan, sampai Kalanganyar.
Kepala Dinas PUPR Sidoarjo Sigit Setyawan menjelaskan bahwa pihaknya hanya bisa menambal lubang jalan untuk sementara. Peningkatan jalan masih menunggu proses lelang selesai. Berdasar data yang dihimpun, terdapat 32 ruas jalan yang rusak. ’’Lelang tuntas, langsung dikerjakan,’’ ungkapnya.
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Tarkit Erdianto mengungkapkan bahwa setiap tahun pemkab mengalokasikan anggaran besar untuk perbaikan jalan. Totalnya lebih dari Rp 50 miliar. Sayang, dana besar tersebut seakan tidak berguna lantaran jalan selalu rusak setiap tahun. ”Seperti buang-buang anggaran,” jelasnya.
Politikus PDIP itu menyatakan, pola perbaikan jalan harus diubah. Seluruh jalan harus dicor. Menurut dia, alokasi anggaran pemkab untuk jalan cor harus ditambah. ”Saat ini Rp 85 miliar. Kami minta ditambah,” tuturnya.