Jawa Pos

Sekarang Giliranmu, Filsuf!

-

LIVERPOOL – Pep Guardiola selalu pulang dari Anfield sebagai pecundang. Musim lalu, Sang Filsuf melihat skuad Manchester City-nya kalah 0-1 di Premier League. Musim ini, tepatnya pada 14 Januari lalu, Pep harus merelakan rekor 22 laga tidak terkalahka­n City di Premier League dihentikan Liverpool dengan kekalahan 3-4.

Kembali ke Anfield dalam leg pertama perempat final Liga Champions dini hari nanti (siaran langsung beIN Sport 1 pukul

01.45 WIB), Pep tidak mau tersungkur untuk kali ketiga. Pelatih kelahiran Santpedor, Spanyol, 47 tahun lalu itu benar-benar berpikir keras agar tidak lagi dipermaluk­an pelatih Liverpool Juergen Klopp.

Sejak rivalitas dengan Klopp dimulai di DFL-Supercup (Piala Super Jerman) 2013, Pep mencatat 5 kali kemenangan dan 6 kali kalah dengan Kloppo dari 12 kali pertemuan. Jika melihat tren kedua pelatih yang saling berbalas, pertemuan di Anfield dini hari nanti adalah giliran Pep (meraih kemenangan). ’’Atmosfer Anfield selalu menyihir setiap tim lawan. Jika mampu mengendali­kannya, kami bisa lebih baik (setelah selalu kalah dalam dua lawatan, Red),’’ ucap Pep sebagaiman­a dilansir Manchester Evening News.

Pep lalu berkaca dari kekalahan terakhir pada Januari lalu. Tiga di antara empat gol The Reds terjadi dalam kurun waktu sembilan menit ketika penggawa City agresif menyerang pada 15 menit awal babak kedua. Tiga gol tersebut dicetak trisula lini depan Liverpool, Roberto Firmino (59’), Sadio Mane (61’), dan Mohamed Salah (68’).

Strategi Klopp dengan melimitasi aliran bola dari Kevin De Bruyne dan David Silva memaksa City bermain dengan garis pertahanan tinggi. Situasi itulah yang sukses dimanfaatk­an Liverpool yang punya skema serangan balik cepat dan mematikan.

’’Cara bermain mereka sangat rumit (untuk ditangkal),’’ ucap Pep. ’’Kami tidak mau terjebak dalam perangkap mereka,’’ imbuh pelatih yang sudah dua kali memenangi Si Kuping Lebar –sebutan trofi Liga Champions– itu.

Terpisah, Klopp melempar psywar kepada Pep menjelang laga dini hari nanti. Di mata pelatih 50 tahun asal Stuttgart, Jerman, tersebut, tidak ada yang istimewa dari performa City musim ini. ’’Dia (Pep) hanya beruntung didukung para pemain bagus,’’ katanya di situs resmi UEFA.

’’Di Barca dia punya Xavi, (Andres) Iniesta, (Sergio) Busquets, dan Lionel Messi. Di Bayern dia punya banyak pemain agresif. Sekarang (di City) pun begitu,’’ imbuhnya. Klopp, tampaknya, masih kesal dengan Pep-City yang menyerobot pemain incarannya di bursa transfer. Di antaranya dua penggawa timnas Jerman, Leroy Sane dan Ilkay Guendogan.

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia