Bukan Hanya soal Wisata
Debat Pilgub Bali Tiga Etape
DENPASAR – Hari penentuan gubernur dan wakil gubernur Bali periode 2018–2023 tinggal tiga bulan lagi. Kemarin (4/4) KPU Bali menyosialisasikan perjanjian kerja sama dengan sejumlah instansi. Kerja sama itu terkait dengan pengawasan pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye pilgub Bali, pilbup Gianyar, dan pilbup Klungkung.
KPU mengulas agenda debat kandidat pilgub Bali dan menetapkan bahwa tahapan tersebut akan berlangsung tiga kali selama masa kampanye. Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Pengembangan SDM KPU Bali Ni Wayan Widhiasthini mengatakan, debat dilaksanakan pada Sabtu (28/4), Sabtu (26/5), dan Jumat (22/6). Debat secara berurutan dilangsungkan di Trans Hotel Sunset Road, Goodway Hotel Nusa Dua, dan Bali Beach Hotel. ’’Media partner juga sudah kami tentukan,” ucapnya, lantas menyebut dua stasiun televisi nasional dan satu lokal.
Pelaksana Harian (Plh) KPU Bali Wayan Jondra menjelaskan, materi debat disusun oleh tim perumus yang merupakan akademisi dari beberapa perguruan tinggi di Bali. Yakni, Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Nasional, STP Bali, Politeknik Negeri Bali, Universitas Warmadewa, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, UNHI, dan Universitas Pendidikan Ganesha. ’’Mereka akan merumuskan pertanyaan materi debat,” terangnya.
Tema sudah ditentukan dalam peraturan KPU. Ada tiga tema yang disiapkan. ’’Dua tema akan ditayangkan secara nasional. Yang muatan lokalnya lebih tinggi mengangkat tema Menyerasikan Pembangunan Daerah dalam Bingkai NKRI,” papar mantan ketua KPU Badung itu.
Jondra menekankan, untuk menggali tiga tema tersebut, KPU Bali menilai peran akademisi mutlak dibutuhkan. ’’Misalnya, tema pertama Memajukan dan Menyelesaikan Persoalan Daerah, kita minta pakar ekonomi dari Undiknas. Kita juga minta pakar pariwisata dari STP Bali,” jelasnya.
KPU Provinsi Bali, kata Jondra, telah menyurati perguruan tinggi yang akan diajak bekerja sama merumuskan pertanyaan bagi paslon Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) dan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (MantraKerta). ’’Untuk tema kedua dan ketiga, lain lagi pakar yang dilibatkan,” tuturnya. ’’Intinya, tim inilah yang akan merumuskan apa pertanyaannya,” lanjutnya.
Terkait teknis debat, nanti ada enam sesi. Yakni, penyampaian visi-misi tiap kandidat, pendalaman panelis tentang visi-misi, pertanyaan panelis terkait isu aktual di Bali, tanya jawab antarcagub, tanya jawab antarcawagub, dan closing statement. ’’Moderator untuk nasional tentunya yang kaliber nasional. Di daerah kaliber daerah. Akan dilelang oleh event organizer. Kami sudah tentukan persyaratan dari moderatornya,” terangnya.
Disinggung tentang persiapan yang harus dilakukan kedua paslon, Jondra mengatakan, Bali sebagai destinasi pariwisata diserbu oleh masalah kompleks. ’’Jadi, paslon tidak cukup hanya menguasai pariwisata. Mereka harus menguasai materi lain,” ungkapnya. Jondra menekankan, paslon juga harus menguasai bidang pendidikan sehingga lahir sumber daya manusia (SDM) andal di Pulau Dewata.