Jaga Stabilitas Harga Jelang Puasa dan Lebaran
SURABAYA – Ketersediaan bawang merah di Jawa Timur (Jatim) menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini cukup aman. Harganya juga terkendali. Hingga Lebaran, pasokan bawang merah diprediksi tetap terpenuhi.
Ketua Asosiasi Petani Bawang Merah Jatim Akad menyatakan, saat ini stok bawang merah masih aman. Selain itu, tidak ada aksi tunda jual. ’’Sekarang sudah action penanaman. Harapan kami, tidak ada kendala budi daya,’’ jelasnya.
Usia tanaman di berbagai wilayah bervariasi. Ada yang 15 hari, 25 hari, dan ada juga yang baru tanam. Dalam sepekan ini, panen akan terjadi di beberapa tempat. ’’Jadi, pasokan bakal mengalir. Luasan tanam juga ditambah untuk mengatasi ketersediaan,’’ katanya.
Sementara itu, saat ini harga bawang merah mencapai Rp 15 ribu–Rp 16 ribu per kg untuk kategori sedang. Bawang merah kategori premium dijual sekitar Rp 18 ribu per kg. Pada Ramadan dan Lebaran, pihaknya memperkirakan harga bawang merah mencapai Rp 20 ribu–Rp 25 ribu per kg. Meski begitu, harga juga bergantung pada keberhasilan budi daya dan faktor cuaca. ’’Bisa jadi tidak sampai harga itu. Karena dibanding yang sudah panen, secara alam saat ini lebih baik,’’ ungkapnya.
Di sisi lain, Pemprov Jatim berupaya menjaga pasokan bahan pokok makanan agar tidak terjadi lonjakan harga saat Ramadan dan Lebaran. Kepala Dinas Perdagangan Jatim Ardi Prasetiawan menuturkan bahwa persiapan menjelang bulan puasa dan Lebaran sedang dibahas bersama kabupaten/kota. Hasilnya akan dilaporkan kepada gubernur Jawa Timur. ’’Tapi, seperti tahun-tahun sebelumnya, pemprov bakal tetap menjaga pasokan bahan pokok,’’ ujarnya.
Langkah itu diharapkan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat terhadap komoditas utama. Di antaranya, beras, minyak goreng, tepung, gula, daging sapi, daging ayam, dan telur. Pihaknya juga menjaga stabilitas cabai dan bawang putih yang harganya cenderung fluktuatif.