Durian Lokal Seberat 7 Kilogram Laku Rp 100 Ribu
Festival Durian Sumberjambe, Ikhtiar Petani Rintis Wisata Desa
Potensi wisata pedesaan di Jember terus bermunculan dan bergeliat. Kali ini Festival durian diadakan petani di Sumberjambe secara mandiri untuk mengemasnya menjadi agrowisata.
ADA yang berbeda di lapangan Desa Sumberjambe yang menjadi ibu kota Kecamatan Sumberjambe, Jember. Belasan tumpeng raksasa tersaji di lapangan desa pada Sabtu pekan lalu (31/3). Itu bukan sekadar tumpeng raksasa biasa. Sebab, tumpeng tersebut tersusun dari ribuan buah durian hasil penanaman para petani setempat.
”Festival durian ini sebagai sedekah bumi. Wujud rasa syukur kami atas hasil panen buah durian tahun ini,” ujar Efendi Wiharjo, ketua panitia Festival Durian Sumberjambe 2018, kepada Jawa Pos Radar Jember.
Rasa syukur diwujudkan para petani di sembilan desa di Kecamatan Sumberjambe. Pasalnya, hasil panen durian tahun ini dinilai sangat menggembirakan. Penyelenggaraan Festival Durian Sumberjambe bisa dibilang momen langka. ”Ini adalah penyelenggaraan yang kedua. Kali pertama, kami mengadakan sepuluh tahun lalu, awal 2008,” jelas Efendi.
Penyelenggaraan Festival Durian Sumberjambe 2018 itu sudah dipersiapkan dengan matang sejak awal 2018. Geliat bermunculannya destinasi wisata pedesaan beberapa waktu terakhir rupanya menggugah warga untuk mengemasnya agar menjadi destinasi wisata yang menarik.
”Ini bisa sekaligus menjadi destinasi wisata pedesaan. Sehingga orang kalau mau wisata durian, datangnya ya ke Sumberjambe,” ujarnya.
Panitia Festival Durian Sumberjambe yang melibatkan perwakilan dari beberapa desa tampak tidak mainmain dalam menghelat acara tersebut. Sekitar 4 ribu buah durian dipersiapkan untuk disusun menjadi beberapa tumpeng raksasa. Empat ribu durian itu diarak dari Kantor Kecamatan Sumberjambe ke lapangan Desa Sumberjambe yang hanya berjarak beberapa ratus meter. ”Kami lengkapi dengan kesenian dari masing-masing desa. Ada ludruk, hadrah, drum band, canger, dan sebagainya,” jelas Efendi.
Setelah tiba di lapangan desa, tumpeng raksasa tersebut lantas didungani ulama desa setempat. Setelah itu secara bergantian durian tersebut dibagikan gratis kepada ribuan warga yang datang ke Sumberjambe dari berbagai daerah.
Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf Arif Munawar didaulat untuk mengawali pembagian durian gratis dengan melemparnya kepada warga yang berkerumun. Meski terlihat mengerikan, warga tampak tidak takut berebut buah yang terkenal dengan kulitnya yang keras dan tajam itu.
”Total, kami habis dana Rp 140 juta. Sumbernya dari saya selaku ketua panitia dengan dibantu pak camat, panitia yang lain, serta kepala desa. Beberapa pengusaha di Sumberjambe juga ada yang membantu. Kami berharap Pemkab Jember membantu,” ujarnya.
Selain dibagikan gratis, juga ada durian yang dijual secara murah meriah. Di sekeliling lapangan desa sudah tersedia beberapa stan milik petani dan pedagang yang menjual durian dengan harga murah meriah. Harganya mulai Rp 10 ribu. ”Kalau tidak salah, yang paling mahal ada yang harganya Rp 100 ribu. Itu durian lokal dengan bobot sampai 7 kilogram,” jelas Efendi.