Jawa Pos

Lebih Merata di Semua Zona

-

Lengkap sudah personel yang bertugas di Piala Dunia 2018. Itu diketahui setelah FIFA menunjuk 99 perangkat pertanding­an dalam ajang empat tahunan tersebut. Perinciann­ya, 36 wasit lapangan dan 63 asisten. Jumlah tersebut menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia.

FIFA benar-benar menerapkan asas pemerataan di Piala Dunia 2018. Indikasi itu terlihat dari 99 nama perangkat pertanding­an yang bertugas di Rusia nanti. Mereka berasal dari 46 negara di enam benua. Hanya, di antara 99 nama tersebut, tidak ada satu pun pengadil dari Britania Raya.

’’Kami ingin memiliki wasit terbaik di kompetisi yang kami miliki,’’ ucap Kepala Departemen Wasit FIFA Massimo Busacca sebagaiman­a dilansir dari situs resmi mereka. ’’Kami segera memulai (persiapan Piala Dunia 2018, Red) sesaat setelah Piala Dunia Brasil selesai dengan seminar pertama. Hingga ini, saya senang dengan progres yang kami lakukan meski masih banyak hal yang harus dibenahi,’’ sambung pria 49 tahun yang juga eks wasit FIFA itu.

Seminar tersebut secara tidak langsung menjadi ajang seleksi dan pelatihan. Banyak hal yang dibahas dalam seminar pertama itu. Beberapa di antaranya adalah soal kekuatan dan ketahanan fisik, komunikasi dalam beberapa bahasa, hingga memahami cara kerja VAR (video assistant referee).

Ya, poin terakhir adalah faktor yang membuat jumlah wasit di Piala Dunia tahun ini membeludak. Sebab, akan ada wasit yang memantau di ruang khusus VAR dan kemudian mengabarka­n hasilnya kepada wasit di lapangan.

Hanya, seperti edisi-edisi sebelumnya, semua wasit tidak akan bertugas hingga turnamen usai. Kinerja mereka juga dipantau. Nah, siapa yang moncer, maka dia bisa kembali disertakan ke fase knockout.

Selain VAR dan hasil di seminar, pemilihan wasit yang bertugas di Rusia dinilai berdasar pengamatan sejak Piala Dunia 2014. Performa mereka dalam event besar yang lain, misalnya Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub, dalam beberapa tahun terakhir juga menentukan.

Itulah yang membuat wasit berkebangs­aan Jerman Felix Brych dan wasit senior Bjorn Kuipers tetap disertakan ke Rusia. Sebab, keduanya sudah berpengala­man bertugas pada edisi 2014.

’’Kami berasal dari berbagai negara yang juga memiliki cara dan mental yang berbeda untuk memahami sepak bola,’’ kata Brych. Untukgaji,nominalyan­gditerima selama perhelatan di Rusia meningkat. Setiap wasit kepala yangtermas­ukseniorak­andibayar USD 70 ribu (sekitar Rp 963,8 juta). Jumlah tersebut belum ditambah USD 3 ribu (sekitar Rp 41 juta) per laga.

Hanya ada 16 wasit yang masuk elite panel, atau yang dikontrak FIFA. Sisanya, 20 wasit, berstatus regular dan digaji tidak sebesar mereka yang masuk jajaran elite. Lalu, untuk hakim garis, bayaran yang diterima adalah USD 2 ribu (sekitar Rp 27,5 juta) per laga.

’’Jujur, saya sebenarnya masih ingin memimpin pertanding­an,’’ kata Direktur Komisi Wasit FIFA Pierluigi Collina. ’’Namun, saya harus menerima kenyataan bahwa era saya sudah selesai. Dan, saya menyukai bagaimana cara saya terlibat dalam pertanding­an untuk saat ini. Saya selalu ada apabila ada yang membutuhka­n,’’ sambungnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia