Wasit Indonesia Terkendala Bahasa
INDONESIA tampil di pentas dunia? Mungkin itu bisa dirintis dengan meningkatkan kualitas pengadil lapangannya. Apalagi, Indonesia sudah punya lima wasit berlisensi FIFA plus tujuh asisten wasit lainnya.
Thoriq Alkatiri salah satunya. Wasit jebolan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, tersebut musim ini sudah beredar di level Liga Champions Asia. Sayang, dia belum berkesempatan tampil sebagai wasit utama.
’’Thoriq masih jadi wasit keempat alias cadangan,’’ terang Ngadiman Asri dari Departemen Wasit PSSI.
Menurut dia, banyak yang harus ditingkatkan jika wasit Indonesia ingin bertugas di level dunia. Terutama Piala Dunia. Bahasa menjadi kendala utama. ’’Kalau dibandingkan dengan wasit India, Jepang, Singapura, bahkan Malaysia, sejauh ini masih belum bisa ngejar,’’ ujarnya.
Namun, Purwanto menepisnya. Mantan wasit FIFA yang kini berkecimpung di Komite Wasit PSSI itu menilai, bahasa bukanlah persoal- an utama. ’’Ibarat Liga 1, wasit Indonesia ini masih di level Liga 2 atau 3. Butuh waktu untuk naik,’’ terang Purwanto.
Purwanto juga lega karena musim ini Liga Indonesia tidak menggunakan jasa wasit asing. Menurut dia, wasit asing tidak berdampak langsung terhadap performa wasit lokal. ’’Jadi, kalau misinya ke Piala Dunia itu impian semua wasit. Tapi juga harus realistis, harus melewati step-by-step dulu,’’ beber pria asal Kediri tersebut.