Segera Limpahkan Lelaki Cabul Berkedok Ustad
GRESIK - Kursi pesakitan Pengadilan Negeri (PN) Gresik tengah menunggu Husnun Nadif. Lelaki 31 tahun yang tega mencabuli empat bocah dengan berkedok ustad itu bakal diadili. Pemeriksaan tuntas.
Kemarin (4/4) penyidik menuntaskan pemeriksaan. Keluarga korban dimintai telah keterangan. Salah satunya, Toni. Ayah salah seorang korban pencabulan itu dipanggil oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) pada Selasa (3/4).
Toni mengaku hanya memberikan informasi seperlunya. Sebatas pertanyaan penyidik. Dia tidak menjelaskan terperinci apa saja pertanyaan dan jawabannya. ”Ya seperti itulah,” jawab lelaki 45 tahun tersebut.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Adam Purbantoro mengatakan, berkas perkara Husnun sedang disempurnakan unit PPA. ”Segera dilimpahkan (ke kejaksaan),” ujarnya. Tersangka Husnun, tegas Adam, sudah selesai diinterogasi. Termasuk, diperiksa kondisi jiwanya.
Apa hasilnya? Adam memastikan kondisi bapak dua anak itu normal. Tidak ada indikasi pedofilia. Atau, kelainan jiwa tertentu. Husnun kini dititipkan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Banjarsari, Cerme. Segera setelah berkasnya sempurna (P-21), tersangka juga dilimpahkan ke kejaksaan.
Kasus asusila Husnun menggemparkan warga pada per- tengahan Maret. Sebab, usianya masih muda. Dia berani mendirikan sebuah ponpes kecil di Desa Bangeran, Kecamatan Dukun. Namun, aktivitas pesantren itu ternyata menjadi alibi bagi kelakuan bejatnya. Husnun tega mencabuli empat santri watinya.
Orang tua para korban semula tidak menyangka. Dia juga minta bantuan warga saat mendirikan ponpes. Sehari-hari dia terlihat baik. Ternyata Husnun sesadis itu. Para korban wadul ke orang tua. Sebagian tidak mau masuk ponpes lagi. Takut. Para wali santri akhirnya melapor ke polisi.
Ketahuan, Husnun kabur. Dia bersembunyi di perbukitan, kawasan Bangkalan, Madura. Namun, dia berani. Di tengah pelarian, Husnun malah aktif mengisi ceramah. Berbagai kota didatangi. Polisi mendengar dan mengincarnya. Saat ceramah di Surabaya, jejaknya tercium. Husnun diikuti. Dia singgah di salah satu musala, kawasan Kota Baru Driyorejo (KBD). Di sanalah, lelaki cabul itu disergap pada Senin 12 Maret lalu.