Jawa Pos

SPBU Penyedia Premium Makin Berkurang

Konsumsi Pertalite Naik Drastis

-

SURABAYA – Pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium terus dikurangi. Jumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang menyediaka­n premium pun menyusut. Di Jawa Timur (Jatim), misalnya, kini tinggal 540 di antara total 878 SPBU yang masih menjual premium.

Unit Manager Communicat­ion & CSR Pertamina MOR V Rifky Rakhman Yusuf menuturkan, saat ini masyarakat perlahan mulai meninggalk­an konsumsi premium untuk kendaraan mereka. ’’Nanti pelan-pelan bertambah lagi SPBU yang sudah tidak menjual premium,’’ ujarnya.

PT Pertamina MOR V memang mendorong masyarakat menggunaka­n BBM nonsubsidi. Masyarakat diminta beralih dari premium ke bahan bakar dengan RON lebih tinggi seperti pertalite, pertamax, maupun pertamina dex.

Menurut Rifky, itulah salah satu upaya penguranga­n konsumsi BBM jenis premium. ’’Sebab, BBM jenis premium memiliki RON 88 dan punya jarak tempuh hanya 11 kilometer per liter,’’ ungkapnya.

Sementara itu, BBM jenis pertamax dengan RON 92 punya jarak tempuh 13 kilometer per liter dan dex RON 95 dengan jarak tempuh 14 kilometer per liter. ’’Jadi, lebih baik untuk kendaraan,’’ tutur Rifky.

Dengan kondisi kendaraank­endaraan keluaran terbaru yang telah menerapkan teknologi terkini, lanjut dia, bahan bakar yang dibutuhkan bukan lagi premium. Tetapi sudah harus di atas premium.

General Manager Pertamina MOR V Ibnu Chouldum menjelaska­n, sejak dua tahun lalu Pertamina mengambil kebijakan untuk mengurangi pasokan premium ke 6 ribu SPBU yang tersebar di Indonesia. Termasuk wilayah kerja MOR V. ’’Sejak dua tahun lalu, pasokan premium di wilayah kerja kami dikurangi 20 persen. Kebijakan penguranga­n ini akan terus dilakukan bertahap,’’ katanya.

Terkait dengan target kinerja pada 2018, Ibnu menargetka­n rata-rata konsumsi BBM meningkat 20 persen. ’’Tahun lalu pertalite saja berhasil mengalami kenaikan konsumsi hingga 1.000 persen dari rata-rata konsumsi BBM di Pertamina MOR V yang mencapai 2.111.028 kl,’’ paparnya.

Berbanding terbalik dengan pertalite, penurunan konsumsi terjadi pada bahan bakar jenis premium. ’’Terhitung pada akhir 2017, khususnya sejak adanya program Pertamina Lucky Swipe, rata-rata konsumsi premium turun dari 197.202 kl menjadi 175.919 kl per bulan,’’ tandasnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia