Mercedes Ternyata Sangat Dominan
SAKHIR – Mercedes belum menemukan penantang kuat pada rangkaian balapan GP Bahrain. Pada latihan bebas hari pertama kemarin, tim Silver Arrows menampilkan race pace terbaik di antara tim-tim top lainnya. Di sisi lain, Aston Martin-Red Bull punya peluang lebih besar untuk naik podium.
Pada latihan bebas pembuka (FP1) kemarin, Mercedes memang tak jadi yang tercepat. Waktu lap terbaik diraih pembalap Red Bull Daniel Ricciardo. Catatan waktunya 1 menit 31,060 detik. Namun, catatan tersebut baru didapatnya pada bagian akhir sesi sepanjang 90 menit tersebut.
Dua pembalap Mercedes mendominasi di sesi siang. Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas bergantian menguasai posisi puncak pembalap tercepat. Hamilton cukup lama bertahan sebagai yang tercepat dengan catatan 1 menit 32,532 detik.
Setelah running kedua usai istirahat sejenak, Hamilton melakukan kesalahan saat menggunakan ban soft. Dia kemudian mengakhiri sesi dengan menajamkam catatan waktunya menjadi 1 menit 32, 272 detik di posisi kelima.
Hamilton menjajal dua jenis ban medium dan soft dengan menyelesaikan 21 pada lap. performa Sementara ban itu, soft. Bottas Meski berfokus memperbaiki catatan waktunya hingga nyaris satu detik, Hamilton tetap lebih lambat di belakang Bottas yang finis kedua dengan catatan waktu 1 menit 31,364 detik. FP1 berlangsung pada siang hari ketika suhu udara sedang membakar hingga 42 derajat celsius. Karena sesi kualifikasi dan balapan bakal berlangsung pada malam, ketika suhu udara turun cukup drastis, tim dan pembalap memilih menunggu waktu yang pas untuk berfokus mendapatkan setting-an mobil. Yakni, pada FP2. Jadilah FP1 ”hanya” menjadi ajang pemanasan yang hasilnya pun tidak akan berpengaruh banyak pada lomba. Melihat hasil sesi latihan hari pertama, Red Bull punya peluang bersaing untuk posisi terdepan barisan start bersama Mercedes dan Ferrari. Namun, sekali lagi, jika Mercedes datang dengan party mode alias mode mesin khusus kualifikasi, rasanya berat bagi siapa pun untuk mengalahkan mereka. Verstappen mengatakan, tidak adil melarang penggunaan party mode bagi Mercedes.