Setahun Menjabat, Arini Masuk Kotak
SURABAYA – Pemkot kembali melakukan penyegaran di sejumlah lembaga. Kali ini sembilan pejabat eselon II atau setara kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dirotasi. Namun, untuk posisi kepala dinas yang diganti, tidak semuanya terisi. Ada yang masih kosong. Salah satunya, badan perencanaan pembangunan kota (bappeko).
Pelantikan para kepala OPD di posisi baru mereka itu dilaksanakan kemarin sore (6/4)
Wali Kota Tri Rismaharini memimpin langsung acara yang dimulai 15 menit lebih awal dari jadwal semula tersebut. Selain pejabat eselon II, Risma melantik 72 PNS eselon III dan IV.
Risma menjelaskan bahwa penyegaran tersebut dilakukan lantaran sebagian PNS sudah memegang jabatan tertentu selama lebih dari lima tahun. ”Kebutuhan organisasi ada yang perlu diperbarui karena permasalahan dan tantangan yang dihadapi semakin besar,” ucap Risma ketika memberikan arahan di balai kota kemarin.
Tidak semua posisi kepala dinas yang ditinggalkan pejabatnya itu terisi pejabat lain. Salah satunya, bappeko. Kepala bappeko terdahulu, Agus Imam Sonhaji, kini menjabat kepala diskominfo. Sementara itu, posisi kepala bappeko belum diisi pejabat definitif.
Untuk sementara, tugas-tugas kepala bappeko dijalankan Plt. ”Kepala bappeko di-Plt-kan,” terang Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Surabaya Mia Santi Dewi kemarin. Kabarnya, Asisten IIPerekonomiandanPembangunan M. Taswin akan ditunjuk sebagai Plt. Sebelumnya, Taswin dipercaya sebagai Plt Kadinkop.
Agus sendiri menyatakan siap menjalankan peran barunya sebagai kepala diskominfo. Agus yang juga berpengalaman di dinas cipta karya dan tata ruang mengaku sudah familier dengan perencanaan jaringan komunikasi di lingkungan pemkot.
Sementara itu, tidak semua pejabat eselon II tersebut menduduki posisi kepala OPD lagi. Mantan Kepala Disdag Arini Pakistyaningsih kini dirotasi sebagai staf ahli wali kota bidang kemasyarakatan dan SDM. Padahal, baru setahun dia menjabat.
Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, Arini menjadi staf ahli karena meminta program yang berlebihan. Misalnya, pameran UKM di luar negeri sampai pengadaan laptop dinas. Namun, semuanya kandas. Saat menjabat, program Arini sebenarnya juga oke. Di antaranya, membina toko kelontong, res- ponsif mengadakan operasi pasar ketika harga sembako melambung, dan membantu UKM mendapatkan sertifikasi halal hingga hak kekayaan intelektual.
Saat dikonfirmasi Jawa Pos, Arini menampik kabar itu. Dia juga tidak pernah mengusulkan soal pameran UKM di luar negeri. ”Tidak ada. Tidak pernah,” terangnya. Dia mengungkapkan, pemindahan tersebut merupakan hal biasa di lingkungan ASN.
Pemindahan jabatan, bagi dia, adalah kepercayaan. ASN harus siap ditempatkan di mana pun dan kapan pun. Itu sesuai dengan sumpah jabatan saat diangkat sebagai abdi negara. ”Pemindahan ini biasa bagi saya,” jelasnya.