Temukan Solusi PKL Jalan Semarang
Dipindah ke Pasar Loak Dupak Baru
SURABAYA – Pemkot Surabaya memastikan proyek normalisasi drainase dan pembangunan jalur pedestrian di Jalan Semarang berlanjut. Lokasi relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang terdampak pembangunan telah ditentukan. Pasar Loak Dupak Baru dipilih untuk menampung pedagang.
Kasi Ketenteraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Bubutan Karjoko menuturkan, penertiban pedagang di Jalan Semarang sempat tertunda garagara masalah relokasi. Setelah itu, semua jajaran pemkot menggelar rapat. Pasar Loak Dupak Baru dianggap paling layak untuk menampung pedagang.
’’Tempat relokasi dipilih berdasar rapat. Kami sudah melakukan sosialisasi ke pedagang,’’ ungkap Karjoko. Dia melanjutkan, pedagang telah diimbau untuk bersiapsiap pindah. Mereka bakal dibantu saat mengangkut barang.
Karjoko menyebutkan, ada 27 PKL yang terdampak penataan Jalan Semarang. Sebagian pedagang telah mendirikan bangli. Mereka sudah puluhan tahun mencari uang di aset pemerintah. Paling banyak adalah pemroduksi perkakas aluminium. Mereka berjualan rak dan meja. Selain itu, ada pedagang makanan dan minuman.
Relokasi pedagang ke Pasar Loak Dupak Baru dibenarkan Kasatpol PP Surabaya Irvan Widyanto. Dia menuturkan, pihaknya terus memberikan sosialisasi kepada pedagang. Salah satunya, batas waktu untuk mengemasi barangbarang. ’’Pedagang diberi waktu sebulan. Kami berharap waktu ditepati,’’ ucapnya.
Dia menjelaskan, penertiban telah disepakati semua jajaran Pemkot Surabaya. Nanti, ada program lanjutan di Jalan Semarang. Drainase di sekitar Stasiun Pasar Turi bakal dibersihkan. Pemkot akan membangun jalur pedestrian anyar. Mirip trotoar di seberang jalan.
Awalnya, penertiban Jalan Semarang direncanakan 13 Maret. Namun, saat itu kebijakan diprotes pedagang. PKL menuntut relokasi sebagai solusi penertiban.