Wacanakan Tiga Kali Uji Kejiwaan
Perkuat Diagnosis Kejiwaan Rudi
SIDOARJO – Muhammad Rudiyanto belum beranjak dari rumah sakit. Hingga kemarin (6/4), pria 33 tahun itu menjalani uji kejiwaan. Observasi tersebut dilakukan untuk menemukan titik terang.
Warga Desa Penambangan, Balongbendo, itu sejatinya sudah pernah diperiksa psikiater setelah ditangkap. Rudi dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim. Hasilnya, tersangka yang menghantam imam salat Magrib di Balongbendo dengan menggunakan kapak tersebut diduga mengidap skizofrenia. Gangguan kejiwaan itu didapat karena masalah asmara.
Namun, pihak berwajib tidak serta-merta menelan hasil kejiwaan. Satreskrim Polresta Sidoarjo berusaha mencari opini lain untuk memperoleh kepastian. Rudi lantas dirujuk ke RSJ Menur Surabaya. ’’Hasilnya belum keluar,’’ kata Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji.
Menurut dia, penyidik kini juga masih menunggu hasil pemeriksaan. Data dari rumah sakit kedua tersebut bakal menjadi keterangan pembanding. Benar tidaknya pelaku penganiayaan yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu mengidap gangguan kejiwaan. ’’Jadi, bukan hanya satu ahli agar pernyataannya benar-benar kuat,’’ ujarnya.
Maklum, perkara penganiayaan tersebut menyita perhatian banyak kalangan. Bukan hanya Kota Delta, tetapi juga masyarakat di luar daerah. Sebab, yang menjadi sasaran penganiayaan adalah ulama. Beberapa waktu lalu kasus semacam itu pernah ramai di berbagai daerah. ’’Jangan sampai menimbulkan gejolak yang bisa memicu munculnya gangguan kamtibmas,’’ tuturnya.
Himawan mengimbau masyarakat tidak terprovokasi dengan isu penyerangan tokoh agama. Dia
berjanji menangani perkara
Dengan tiga kali uji kejiwaan, keterangan dari ahli pasti bisa memadai.”
KOMBESPOL HIMAWAN BAYU AJI
Kapolresta Sidoarjo
yang terjadi secara profesional dan transparan. ’’Selain menguji kejiwaan pelaku, keterangan saksi terus dikuatkan,’’ ungkapnya.
Lulusan Akpol 1995 tersebut menyatakan, uji kejiwaan tersangka tidak akan berhenti di RSJ Menur. Menurut dia, pemeriksaan medis lanjutan sudah direncanakan. Diharapkan, data yang dikantongi mengenai kejiwaan Rudi tidak terbantahkan. ’’Kasusnya mendapat atensi. Penanganannya harus maksimal,’’ paparnya.
Sejauh ini pilihan ketiga untuk pemeriksaan selanjutnya adalah RSUD dr Soetomo Surabaya. Namun, pemilihan rumah sakit tetap bisa berubah sesuai dengan kebutuhan. ’’Dengan tiga kali uji kejiwaan, keterangan dari ahli pasti bisa memadai,’’ jelasnya.
Sebagaimana diberitakan, penyerangan terhadap ulama terjadi di Kota Delta pada Senin malam (2/4). Tajuddin yang tengah menjadi imam di Masjid Baitur Ridwan, Desa Penambangan, Balongbendo, dihantam kapak oleh tersangka dari belakang. Pelakunya adalah warga yang tinggal di sekitar masjid. Meski begitu, korban dan pelaku tidak saling kenal. Tajuddin yang juga tinggal di desa itu selama ini hanya mengenal Suwaji, bapak tersangka. Suwaji pernah beberapa kali berkonsultasi tentang anaknya yang depresi karena masalah asmara.