Bawa Tiga Gelar dari Finlandia
VANTAA – Setelah nirgelar dari Orleans Masters 2018, pebulu tangkis muda Indonesia akhirnya mendulang prestasi gemilang. Total tiga gelar mereka amankan dari Finnish Open, Finlandia, kemarin (8/4). Yang lebih menarik, pebulu tangkis Indonesia menciptakan tiga all Indonesian finals pada final yang berlangsung di Vantaan Energia Areena, Finlandia.
Tiga gelar tersebut diraih melalui tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung, ganda campuran Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami, dan Akbar Bintang Cahyono/ Moh. Reza Pahlevi. Gregoria menang atas sesama penghuni pelatnas Ruselli Hartawan 21-7, 21-13.
Eko/Gischa menang atas juniornya, Akbar Bintang Cahyono/ Winny Oktavina Kandow, 21-18, 21-16. Akbar yang sebelumnya gagal di final ganda campuran membayar lunas saat turun di ganda putra. Bersama Reza Pahlevi, dia menang atas pasangan muda pelatnas Cipayung Rehan Naufal Kusharjanto/Pramudya Kusumawardana Riyanto 21-14, 21-17.
Secara umum, penampilan delegasi pelatnas Indonesia itu sudah memenuhi ekspektasi tim pelatih. Sebab, turnamen di Eropa itu menguji fisik pebulu tangkis Indonesia. Khususnya bagi para pemain ganda yang turun rangkap pada turnamen selevel international challenge tersebut.
Nova Widianto, pelatih ganda campuran pratama pelatnas Indonesia, menjelaskan, secara kualitas performa Eko/Gischa memang lebih unggul ketimbang Akbar/ W i n n y .’ E k o punya placing bola yang bagus, sedangkan Akbar/ Winny terlalu santai menghadapi teman sendiri ,’ ujarnya via pesan singkat kepada Jawa Pos.
Sementara itu, tunggal putri Indonesia yang juga menciptakan all Indonesian finals patut diapresiasi. Gregoria dan Ruselli membuktikan bahwa mereka layak bertahan di pelatnas. Keduanya juga menjadi proyeksi pemain yang masuk skuad Uber Cup 2018.
’’Grego dan Ruselli bisa mengalahkan pemain Malaysia dan Thailand. Itu bagus, tetapi mereka gak
boleh cepat puas,’’ terang pelatih tunggal putri Indonesia Minarti Timur. Menurut dia, masih ada beberapa aspek yang harus diperbaiki Gregoria dan Ruselli.
Misalnya aspek fisik. Mereka kerap tidak konsisten saat dihadapkan pada jadwal yang ketat. ’’Kalau mereka siap secara fisik, pasti mereka lebih berani main,’’ lanjutnya. Meskipun mendulang prestasi, Minarti mengaku masih punya waktu untuk menentukan empat pebulu tangkis tunggal putri menuju Uber Cup 2018.