India Siap Tambah Investasi di Jatim
GUBERNUR Jawa Timur Dr H Soekarwo berharap melalui kunjungannya ke India, investasi India di Jawa Timur akan meningkat. Hal tersebut disampaikan oleh Soekarwo saat memberikan sambutan pada acara East Java Business Forum Meeting di Taj Mahal Hotel, New Delhi, India, Selasa (10/4). Keunggulan India di banyak hal seperti tekstil, otomotif, dan digitalisasi, diyakininya dapat menaikkan daya saing Jatim. Jatim sendiri saat ini berkembang sebagai smart province, yang dicapai melalui smart goverment, smart industry, dan ekonomi.
Smart goverment, dicapai melalui penyediaan informasi dan data serta pelayanan publik berbasis teknologi, dan industri serta ekonomi melalui terwujudnya usaha kecil dan menengah agar lebih efisien. Untuk industri, dilakukan penggenjotan industri manufaktur terutama industri pengolahan sebagai sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDR.
Saat ini, telah beroperasi 10 kawasan industri. Saat ini, ada sembilan kawasan industri yang sedang dilakukan pembangunan, seperti di Bangkalan, Malang, dan Banyuwangi. Juga, sedang dikembangkan kawasan ekonomi khusus dengan fokus pariwisata, yaitu di Singosari Malang dan Trenggalek.
Terkait investasi India di Jatim, dijelaskan Pakde Karwo tercatat senilai USD 792.369,92 ribu dengan total 67 proyek. Sementara itu, ekspor Jatim ke India, khususnya pengolahan logam berkontribusi 88,8 persen dari nilai total ekspor Jatim ke India. Ekspor Jatim sendiri ke India sebesar USD 585,59 juta pada 2017.
Menurut Pakde Karwo, Pemprov. Jatim memberikan empat jaminan kemudahan bagi para pebisnis India yang mau berinvestasi dan berbisnis di Jatim. Di antaranya, fasilitasi perizinan, ketersediaan tenaga terampil, pengadaan tanah, dan kecukupan energi listrik.
Sementara itu, dalam sambutannya, Dubes RI di New Delhi Sidharto Reza Suryodipuro mengatakan dukungannya agar para pengusaha India untuk lebih banyak melakukan investasi dan bisnis di Jatim. ’’Ini tidak terlepas dari posisi Jawa Timur sebagai satu di antara provinsi penting dan terbesar di Indonesia,” ujarnya.
Ditambahkan, peningkatan investasi dan perdagangan tersebut sangat dimungkinkan karena didukung hubungan baik antar dua negara, termasuk politik. Presiden RI, misalnya, telah dua kali melakukan kunjunga ke india. Demikian pula, para pejabat kedua negara. Ekspor Indonesia ke India pada 2017 mencapai nilai USD 24 miliar. Juga, kunjungan wisatawan India pada 2017 mencapai 500 ribu atau tumbuh 25 persen dibanding tahun sebelumnya.
Hadir dalam kegiatan foruk bisnis itu antara lain para pengusaha India di bidang kesehatan, telekomunikasi, infrastruktur, serta industri makanan dan minuman. Termasuk juga delegasi Jatim, seperti, Kadis Penanaman Modal dan PTSP, Kadisperindag Prov Jatim, Kadis ESDM Prov Jatim, dan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah.