Polda Sulsel Tangani Dua Travel Besar
Abu Tours dan Global Inspira Indonesia
MAKASSAR – Polda Sulawesi Selatan sedang menangani dua travel umrah dengan korban masing-masing ribuan hingga puluhan ribu jamaah. Dua biro perjalanan tersebut, Abu Tours dan Global Inspira Indonesia.
Khusus Abu Tours, banyak uang jamaah uang dialihkan ke bisnis lain. Muhammad Hamzah Mamba, bos Abu Tours, bahkan membeli aset di sejumlah provinsi, termasuk di Kabupaten Gowa.
Aset itu berupa bangunan dan lahan yang di atasnya berdiri Pesantren Islam Al Ikram. Kini 138 santri dan 71 tenaga pengajar yang menghuni pesantren tersebut khawatir. Mereka bingung akan dikemanakan siswa dan tenaga pengajar yang saat ini menempuh pendidikan SD, SMP, dan SMA di pesantren yang didirikan pada November 2016 itu.
Santri dan pengajar tak memungkiri, pesantren di Jalan Jend Hertasning, Taeng, Pallangga, Gowa, itu didirikan oleh Hamzah Mamba. ’’Bagaimana nasib anakanak jika pesantren ini disegel. Mereka yang ada saat ini punya bakat sebagai pendakwah. Belum lagi, semua guru yang ada di sini punya kualitas,’’ keluh Ahmad Aksan, guru santri SMA di Pesantren Al Ikram.
Sementara itu, Polda Sulsel juga telah menangkap Direktur Utama PT Global Inspira Indonesia Mahditiara Syafruddin alias Tiara. Istri Komisaris Utama PT Global Inspira Indonesia Muh. Edwin Djabbar itu sudah resmi ditahan pada Minggu, 8 April. Sementara itu, Edwin ditahan sejak November 2017.
Global Inspira Indonesia tidak dilengkapi izin dari Kemenag untuk pemberangkatan jamaah umrah. Saat ini tercatat 6.300 jamaah mereka belum diberangkatkan. Padahal, semua telah menyetor uang. Totalnya ditaksir Rp 100 miliar. ’’Rp 100 miliar itu kerugian dari seluruh korban sampai saat ini. Yang jelas, sudah tidak ada uangnya itu,’’ ungkap Suprianto.