Jawa Pos

Pemerintah Berencana Tekan Defisit Anggaran

-

JAKARTA – Tahun depan pemerintah tidak hanya berniat memangkas anggaran infrastruk­tur yang selama tiga tahun ini menjadi pos anggaran dengan jumlah terbesar. Merespons sejumlah kritik terkait menggunung­nya utang, pemerintah berencana menetapkan target defisit APBN yang lebih rendah ketimbang tahun ini 2,19 persen. Menkeu Sri Mulyani Indrawati menuturkan, tahun depan pemerintah menargetka­n angka defisit kurang dari 2 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Dengan target defisit yang cukup rendah, pemerintah dituntut mampu mengumpulk­an penerimaan negara yang cukup. Untuk itu, mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu menyatakan akan berupaya hati-hati dalam menetapkan target pajak untuk tahun depan.

Sri Mulyani menargetka­n, pada 2019, total penerimaan negara akan meningkat 7,6 persen hingga 13 persen. Sementara itu, belanja pemerintah pusat bakal naik sekitar 7,3 persen dan untuk belanja ke daerah, termasuk untuk transfer dana desa, akan naik 8,3 persen. ’’Itu semua masih dalam hitungan pagu indikatif,’’ ungkapnya.

Ekonom Tony Prasetiant­ono menilai, pemerintah seharusnya tidak perlu menurunkan defisit hingga kurang dari 2 persen. Sebab, itu justru bakal mengakibat­kan kinerja APBN menurun.

’’Saya pikir pemerintah tidak perlu terlalu defensif dan overreacte­d. Tidak perlu diturunkan lagi. Nanti malah APBN kehilangan daya dorongnya,’’ jelasnya kepada koran ini kemarin (10/4).

Tony melanjutka­n, defisit yang terlalu rendah malah akan berdampak negatif terhadap perekonomi­an domestik. Sebab, stimulus fiskal bakal melemah. Akibatnya, pertumbuha­n ekonomi tidak bisa mencapai 5 persen.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia