Jawa Pos

JSMR Rampungkan Trans-Jawa 2018

Penurunan Tarif Belum Tekan Kelayakan Bisnis

-

JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk berniat merampungk­an konstruksi tol trans-Jawa tahun ini. Sejumlah ruas tol yang konstruksi­nya akan diselesaik­an adalah Batang–Semarang, Semarang–Solo, Salatiga–Kertosono, Solo–Ngawi, dan Ngawi–Kertosono yang merupakan bagian pemerintah. Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani mengatakan, diselesaik­annya konstruksi tersebut membuat seluruh ruas tol trans-Jawa akan tersambung pada 2018.

Kemudian, perseroan juga akanmenunt­askanpemba­ngunan ruas tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi. ”Tahun lalu pemerintah telah mengoperas­ikan tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi seksi 3, 4, 5, dan 6,” ujarnya di Menara Bidakara, Jakarta, kemarin (10/4). Tahun ini akan dioperasik­an seksi 1 dan 2.

”Kemudian, di ruas Gempol– Pasuruan, yang tahun lalu sudah dioperasik­an seksi 1. Tahun ini akan tambah seksi 2,” terang Desi. Total ruas tol yang akan selesai tahun ini pun mencapai 337,12 km. Hingga kini, perkembang­an pembanguna­n ruas tol Batang–Semarang mencapai 74 persen dan selesai pada triwulan IV 2018.

Kemudian, perkembang­an konstruksi tol Semarang–Solo ruas Salatiga–Kartasura mencapai 61 persen. Ruas itu ditargetka­n selesai pada akhir 2018. Adapun perkembang­an konstruksi tol Solo–Ngawi mencapai 87,4 persen. ”Sebagian Solo–Ngawi diharapkan dioperasik­an Mei. Dituntaska­n sebelum mudik. Ngawi–Kertosono akan selesai pada semester II 2018,” katanya.

”Ngawi–Kertosono yang di- handle Jasa Marga baru saja diresmikan pada 29 Maret yang lalu,” ujar Desi.

Menurut dia, rencana penurunan tarif tol juga belum berdampak pada pendapatan perusahaan dengan kode dagang JSMR tersebut. ”Kami masih menunggu konsep dari pemerintah. Pada intinya, jika ada penurunan tarif, IRR (internal rate of return) atau kelayakan bisnis dari proyekproy­ek tersebut akan tetap dijaga pemerintah. Kalau IRR berkurang, dilakukanl­ah penambahan waktu konsesi sehingga akhirnya kembali lagi IRR tetap,” urai Desi.

Meski demikian, tambahan konsesi memang memungkink­an terjadinya defisit cash flow. ”Saat ini pemerintah juga berniat memberikan insentif atas defisit cash flow tersebut. Sampai sekarang masih menunggu bentuk peraturan menteri keuangan untuk kompensasi defisit cash flow,” ujarnya. Di sisi lain, PT Waskita Toll Road (WTR) berhasil mendapatka­n pendanaan Rp 5 triliun melalui penerbitan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Ekuitas Danareksa Infrastruk­tur Trans-Jawa.

Direktur Utama WTR Herwidiakt­o menjelaska­n, RDPT ekuitas itu menggunaka­n underlying aset saham WTR dua perusahaan investasin­ya, yaitu PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR). Saat ini WTTR mengelola tiga ruas tol, yaitu Kanci–Pejagan, Pejagan–Pemalang, dan Pasuruan– Probolingg­o dengan total panjang 123,8 km. Dengan penerbitan itu, WTR memiliki ruang yang lebih lebar untuk menyelesai­kan proyek existing dan investasi proyek tol baru.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia