Archipelago Bidik 145 Hotel
JAKARTA – Seiring gencarnya promosi wisata yang dilakukan pemerintah, bisnis perhotelan terus tumbuh signifikan. Hal itulah yang mendasari grup Archipelago International terus memperbanyak kepemilikan hotel, kondotel, dan resort-nya di berbagai daerah.
”Hingga akhir tahun, kami sudah memiliki 135 properti berupa hotel, kondotel, resort, dan lain-lain. Padahal, pada 2007, kami baru memiliki lima hotel,” ujar Regional Marketing & Communication Manager Archipelago International Nita Janita Ekaniana dalam media visit ke redaksi Jawa Pos Jakarta kemarin (10/4).
Hal itu menunjukkan bahwa Archipelago International sangat optimistis menggarap pasar hospitality di Indonesia. Berbagai langkah bisnis dilakukan, mulai mengakuisisi hingga membangun properti sendiri dari awal. ”Kami sangat terbantu dengan adanya promosi wisata yang gencar dari pemerintah. Banyak sekali daerah wisata baru yang bisa dikunjungi di Indonesia,” tuturnya.
Nita menilai bisnis perhotelan sangat prospektif di Indonesia. Sebab, kebutuhan modal untuk membangun hotel tidak terlampau tinggi, tapi sektor itu mampu menawarkan pengembalian atau keuntungan yang sangat besar bagi investor. ”Tahun ini kami terus berekspansi dengan menambah 10 hotel lagi sehingga 2018 diharapkan memiliki 145 hotel,” papar dia.
Archipelago International merupakan pengelola ratusan hotel dengan brand ternama. Antara lain Aston, The Alana, Neo, Neo+, Grand Aston, Favehotel, dan Royal Kamuela. Nita memperkirakan kebutuhan hotel di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. ”Sampai saat ini, bisnis hotel masih sangat prospektif. Terbukti, okupansi hotel selalu tinggi,” jelasnya.